VIVAnews – Wabah Campak menyerang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sebanyak 43 anak di Desa Pematang Cengal dan Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat sejak April 2008.
Langkat bahkan ditetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) campak pada Agustus 2008. Kepala Dinas Kesehatan Langkat, dr Indra Salahuddin mengatakan kasus penyakit campak yang umumnya diderita anak usia 12 tahun ke bawah, di tahun 2008 meningkat drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu.
”Diantaranya keengganan orang tua untuk membawa anak mereka ke Posyandu untuk diimunisasi," katanya pada VIVAnews, Senin 20 Oktober 2008.
Pada tahun 2003 dan 2004 tidak ditemukan adanya kasus campak di Kabupaten Langkat. Pada 2005 terjadi 3 kasus. Tahun 2006, turun menjadi hanya satu kasus. Tahun 2007, kasus campak sama sekali tidak ditemukan di Langkat.
Indra mengatakan menghadapi status Kejadian Luar Biasa ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat telah memberikan vitamin A dosis tinggi kepada anak yang terkena campak di daerah berstatus KLB dan imunisasi kepada anak yang tidak terjangkit campak. Untuk melihat perkembangan penderita campak di dua desa tersebut, pihaknya juga melakukan pengambilan sample darah penderita sebanyak 5 hingga 6 orang dan imunisasi menyeluruh di wilayah kerja Puskesmas yang menjadi daerah berstatus KLB.
Ditemui terpisah, salah seorang warga Desa Pekubuan, Menen (48) mengaku enggan membawa anaknya ke Posyandu untuk imunisasi. Dia mengaku sengaja melarang isterinya untuk mengimunisasikan putera puteri mereka. ”Saya khawatir melihat anak saya yang harus kejang-kejang di malam hari karena panas tinggi setelah diimunisasi," katanya pada VIVAnews.
Selain soal demam tinggi yang timbul setelah diimunisasi, persoalan ekonomi juga menjadi salah satu alasan dirinya untuk tidak mengizinkan putera-puterinya diimunisasi. Anak yang sakit setelah diimunisasi akan menghalangi aktivitas orang tua mencari rezeki. Ditambah lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati demam. Jalaluddin Ibrahim/Langkat