VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB melemah lagi terhadap dolar Amerika Serikat (AS), karena berada di kisaran level 10.350-10.370/US$.
Pada penutupan Rabu, 27 Mei 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu tutup pada kisaran 10.310-10.320 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.320/US$.
Menurut Frans Darwin Sinurat, dealer valas PT Bank Century Tbk, meningkatnya permintaan pasar menjelang akhir pekan dan korporasi di saat pergantian bulan untuk membayar utang perusahaan menjadi pemicu melemahnya rupiah pagi ini.
"Saat ini, rupiah berada di kisaran level 10.380-10.390/US$," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 28 Mei 2009.
Dia menambahkan, penguatan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang regional seperti eur Eropa, dolar Singapura, yen Jepang, dan bath Thailand turut menjadi katalis terhempasnya rupiah.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.381 per dolar AS.
Dia memperkirakan, mata uang lokal tersebut pada siang nanti cenderung melemah ke level 10.420/US$. Namun, menjelang penutupan sore menguat kembali dan akan ditutup di posisi 10.350-10.370/US$.
Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 55,21 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 19,51 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 56,52 triliun, naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 19,29 triliun.
Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 1,50 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 1,77 triliun.
Bikin Silau, Harga Emas Antam Kembali Tembus Rekor Tertinggi
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.347.000 per gram pada hari ini, Sabtu 20 April 2024.
