Produksi Timah Harus Dibatasi

VIVAnews - Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung mengusulkan pembatasan produksi timah nasional menjadi 100 ribu ton per tahun. Tujuan membatasi produksi timah agar dapat mengontrol harga timah dunia yang sedang melemah.

"Itu baru usulan kami," ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Bangka Belitung Noor Nedi ketika dihubungi, di Jakarta, Rabu 22 Oktober 2008.

Sebelumnya pemerintah pusat telah memutuskan pada 2009 akan membatasi produksi timah dalam negeri pada kisaran angka 90-100 ribu ton per tahun. "Ini baru batas wacana, belum pada tahap pelaksanaan," katanya.

Noor menjelaskan, alasan pemerintah membatasi kuota produksi timah nasional guna menjaga kelangsungan sumber daya mineral dan mengurangi kerusakan lingkungan.

Saat ini, kata dia, di Bangka Belitung produksi timah nasional di kuasai oleh dua perusahaan besar PT Timah Tbk dan PT Koba Tin. Timah memproduksi separuh lebih produksi nasional. Sedangkan Koba Tin yang merupakan perusahaan patungan antara Malaysia Smelter dengan Timah mampu memproduksi 8-12 ribu ton per tahun.

Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary PT Timah Tbk Abrun Abubakar mengatakan, dengan penurunan harga timah di pasar internasional cukup beralasan jika pemerintah menurunkan kuota produksi timah.

meskipun pemerintah belum akan menurunkan produksi, industri secara otomatis akan menurunkan akibat rendahnya harga timah. Produksi timah diperkirakan hanya 54 ribu ton pada tahun ini, tidak mencapai target sebesar 58 ribu ton. "Bahkan paling hanya 45-48 ribu ton," ujar Abrun.

5 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jika Anda Akan Beribadah di Tanah Suci
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung

Head to Head Skuad Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024

Duel Indonesia vs China di final Uber Cup 2024 akan dilangsungkan di Chengdu, Minggu 5 Mei 2024. Menarik melihat head to head para pebulutangkis yang akan diturunkan.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024