Penemuan Bom di Kelapa Gading

Rakitan Bom Kelapa Gading Warisan Dr Azahari

VIVAnews - Dugaan bahwa kelompok pemilik bahan peledak di Kelapa Gading terkait jaringan Doktor Azahari kian kuat. Ramuan bom bikinan kelompok Kelapa Gading itu sama persis dengan ramuan bom yang ditemukan dan meledak hasil karya Azahari.

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak mengungkapkan dugaan itu berdasarkan hasil  analisa Tim ahli bom Gegana bekerja sama dengan Pusat Laboratorium Forensik  Mabes Polri. Meski lebih canggih, sistem kerja rangkaian elektronik yang disita Detasemen Khusus (Densus) Mabes Polri dari kelompok Kelapa Gading, sama dengan rangkaian eletronik yang disita dari kelompok teroris yang ditangkap di Cicurug Sukabumi (2003), Leuwiliang Bogor (2004), Malang (2005), Semarang (2005), Wonosobo (2006), Jogja dan Solo (2007),  dan Palembang 2008.

Sebelumnya polisi memang sukses menangkap teroris di sejumlah tempat. Empat orang ditangkap di sekitar wilayah Bogor, November 2004. Mereka adalah Rois alias Iwan Darmawan, Hasan alias Purnomo alias Agung, Apuy alias Ramdani alias Syaiful Bahri dan Sogir alias Anshori alias Abdul Fatah. Keempatnya  diduga sebagai pelaku peledakan bom di depan gedung Kedutaan Besar Australia, September 2004.

Tahun 2005 polisi meneruskan perburuan jaringan ini ke timur yakni Batu, Malang, Jawa Timur. Sukses. Polisi menyergap komplotan Dr Azahari di Jl Flamboyan II A-7, Batu, Malang, Jawa Timur. Baku tembak berlangsung seru. Azahari si doktor bom dari Malaysia tamat di sana.Tewas.

Bersamaan dengan penggrebekan kelompok teroris di Batu, Malang,polisi sekuat tenaga mengurung  Noordin M Top, tokoh teroris lainnya di Semarang. Sebuah rumah di Jalan Gajah, Pedurungan, Semarang yang diduga menjadi persembunyian Noordin dikepung oleh pasukan Detasemen Khusus Anti Teror. Nurdin lenyap entah kemana. Polisi cuma bisa membawa pulang dua pengikutnya: Dwi Widianto dan Muji.

Tahun 2007, Mabes Polri menangkap tersangka bernama Anang Mujadid alias Brekele alias Saiful alias Anam alias Joko. Brekele yang masuk dalam daftar pencarian orang itu, diduga terlibat dalam kasus Poso. Selain itu, enam tersangka lainnya juga ditangkap dalam operasi di Yogyakarta itu.

Tahun 2008, Mabes kembali menangkap 10 tersangka teroris di Palembang, Sumatera Selatan. Kelompok Palembang ini disebut-sebut merupakan sel baru bentukkan Noordin M Top sebagai poros antara gerakan Jamaah Islamiah di Singapura yang dikendalikan Mas Slamet Kastari dan JI di Jawa yang dikendalikan sendiri oleh Noordin M Top.

Saat itu, Menurut keterangan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira, kelompok teroris Palembang ini terkoneksi langsung dengan JI Singapura pimpinan Mas Slamet Kastari dan juga terkoneksi langsung dengan kelompok JI Jawa Tengah, yakni Wonosobo dan Semarang yang dikendalikan oleh Noordin M Top.

Skema Kredit Honda Stylo 160, Cicilan Mulai Rp1,1 Jutaan
Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot mulai perkasa pada perdagangan Kamis, 18 April 2024. Rupiah menguat sebesar 48 poin atau 0,29 persen ke Rp 16.172/US$.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024