VIVAnews - 25 investor Amerika Serikat (AS) siap menanamkan modal di Indonesia. Ketidakstabilan pasar AS dan Eropa, terutama akses pada kredit, membawa beberapa perusahaan multinasional mengalihkan pasar ke negara kawasan ASEAN.
Investasi di Indonesia dinilai berpotensi menjadi bisnis yang stabil. Selain itu, Indonesia juga menjadi pasar terbesar di kawasan ASEAN.
"Indonesia menawarkan peluang investasi dengan permintaan pasar yang kuat, pasar kredit yang relatif stabil, dan potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi, di atas 6 persen," ujar Wakil Presiden Kadin AS-ASEAN William Warmon saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2008.
Sementara itu, Fahmi Idris mengatakan krisis keuangan AS tidak akan mempengaruhi minat pengusaha asal negeri tersebut untuk investasi di Indonesia. "Justru pengusaha AS sedang mencari tempat untuk menyelamatkan diri ke negara yang tidak terlalu guncang akibat krisis dan aman untuk jangka panjang," ujar Fahmi.
Fahmi Idris menyambut gembira atas rencana masuknya 25 investor asal AS itu. Seraya tetap meyakinkan bahwa Indonesia mempunyai daya saing tinggi untuk investasi. Salah satunya, penekanan pada insentif pajak yang kerap menjadi perhatian investor. "Saya jelaskan tentang PP Nomor 62 tahun 2008 mengenai pemberian fasilitas pajak, mereka sangat antusias," kata Fahmi.
PP Nomor 62 tahun 2008 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu merupakan perbaikan PP Nomor 1 tahun 2007. Jika semula hanya 15 bidang usaha dan 9 bidang usaha di daerah yang mendapatkan fasilitas pajak, mulai 6 Oktober 2008 diberikan kepada 23 bidang usaha dan 15 bidang usaha di daerah.
Fahmi menjelaskan di antara investor yang berminat, beberapa sudah mempunyai bisnis di Indonesia. Namun, ada pula yang baru merencanakan investasi baru dengan terlebih dahulu menilai kelayakan investasi. Misal, Guardian Industries. Perusahaan kaca tersebut merencanakan membangun pabrik kaca float (float glass) senilai US$ 150 juta. Selain Indonesia, Guardian Industries juga sedang menggarap pasar Filipina dan Thailand.
Selain itu, perusahaan energi AES akan membangun 10 unit pembangkit listrik dengan nilai investasi per unit sebesar US$ 75 – 100 juta. Di sektor agrikultur juga tak mau kalah. Perusahaan pembibitan pertanian Mosanto bakal menginvestasikan modal senilai US$12 juta.
Sedangkan investasi lain di antaranya pembangunan fasilitas gasifikasi oleh General Electric, kerjasama produksi Marathon Oil dengan Pertamina, perjanjian pembelian batubara dengan PSEG, rencana ekspansi Caterpillar, dan investasi baru Dow Chemical Company.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Anggota Bawaslu Provinsi Banten, Liah Culiah menjelaskan bahwa dalam pembentukan Panwascam Pilkada 2024 akan ada dua kategori peserta seleksi, Peserta Existing dan Pesert
Jangan lewatkan kesempatan langka untuk menambah saldo DANA Anda sebesar Rp600.000 pada 26 April 2024! Pelajari berbagai cara efektif dan terpercaya..
Info Penting Bagi Pecinta Film, Telkomsel Gelar Carnival HBO Universe di Tunjungan Plaza Surabaya
Jatim
14 menit lalu
Info penting nih bagi para pecinta film. Sebab, Telkomsel menggelar Carnival HBO Universe di Tunjungan Plaza Surabaya yang berlangsung mulai tanggal 26 - 28 April 2024.
Nama Rafael Struick menjadi salah satu trending topic dalam dunia pemberitaan sepakbola Tanah Air. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun itu yang membuka keunggulan Indonesia
Selengkapnya
Isu Terkini