Ledakan Tak Pengaruhi Lokasi PT Bukit Asam
VIVAnews - Ledakan tambang rakyat di Sawahlunto, Sumatera Barat, telah menewaskan lima orang. PT Tambang Bukit Asam mengaku tidak terpengaruh atas ledakan tambang yang menyebabkan sekitar 30 orang terperangkap itu.
"Itu tidak ada hubungan dan imbas ke perusahaan," kata Direktur Operasional PT Tambang Bukit Asam, Milawarma, dalam perbincangan dengan VIVAnews melalui telepon di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2009.
Menurut Milawarma, lokasi meledaknya tambang rakyat itu sangat jauh dari wilayah perusahaan PT Tambang Bukit Asam. Tambang yang meledak itu bukan milik negara. "Itu merupakan tambang yang dikelola swasta secara konsesi," ujar dia.
Seperti diberitakan, sampai saat ini ada lima orang yang jadi korban jiwa dalam ledakan tambang ini. Ledakan ditandai dengan dentuman keras sekitar pukul sepuluh. Kemudian muncul semburan api setinggi 50 meter dari mulut tambang.
Diperkirakan ledakan ini muncul karena adanya percikan api yang memancing reaksi gas metan sehingga menimbulkan ledakan hebat. Kasus seperti ini bukan hal pertama kali terjadi di Sawahlunto. Ratusan lubang tambang rakyat yang beroperasi di Sawahlunto dikerjakan tanpa mempertimbangkan keselamatan.
Satu korban ledakan tambang batubara yang dilarikan ke RSUD Sawahlunto dipastikan tewas, sedangkan dua lainnya kritis. Korban yang dilarikan ke RSUD ini tercatat sembilan orang.
"Yang enam orang tertolong, sudah dirongent dan dilakukan perawatan," kata Kepala Seksi Perawatan UGD RSUD Sawahlunto Tirtasari kepada VIVAnews, Selasa 16 Juni 2009. Menurut Tirta, kebanyakan korban mengalami luka bakar stadium lanjut. "Semua tubuh korban hangus, sudah menghitam," kata dia.
ismoko.widjaya@vivanews.com