VIVanews - Rencana Departemen Perhubungan dan Departemen Keuangan untuk menutup beberapa pelabuhan kecil ditanggapi positif oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Pelabuhan-pelabuhan kecil tersebut ditutup karena rawan penyelendupan.
Namun, Fahmi mengakui transaksi ekspor masih bisa melewati pelabuhan-pelabuhan tersebut. "Kalau ditutup sepenuhnya, kasihan pengusaha yang mau jualan di luar," kata Fahmi di kantornya, Jumat, 24 Oktober 2008.
Selain itu, pelabuhan-pelabuhan kecil tersebut masih bisa digunakan penduduk setempat untuk distribusi barang antarprovinsi.
Menurut Fahmi, penyelundupan merupakan faktor negatif untuk pertumbuhan industri. Oleh karena itu, pemerintah sedang memperketat impor masuk, salah satunya melalui penertiban pelabuhan.
Fahmi mengatakan, pelabuhan yang diperketat umumnya merupakan pelabuhan yang letaknya jauh dari kota serta berpotensi rawan penyelundupan. Contohnya, Pelabuhan Bagan Siapi-Api yang terkenal sering didapati tekstil selundupan.
Beberapa barang difokuskan untuk diawasi lebih ketat, di antaranya tekstil, makanan minuman, elektronik, dan komponen otomotif. "Departemen Perhubungan nanti akan membuat daftar pelabuhan mana yang ditutup, tetap beroperasi, dan pelabuhan untuk bongkar muat," tambah Fahmi.
Sedangkan pelabuhan yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti Batam, Belawan, dan Bintan akan menyesuaikan dengan prosedur standar operasional (SOP).
Baca Juga :
Di Depan Putra Mahkota Arab Saudi, Anwar Ibrahim Singgung Konsisten Negara Islam Bela Palestina
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Giliran fasilitas dicabut, inginnya yang instan. Main judi online, duit enggak ada, barang apa saja yang ada di rumah dia sikat. Orang seperti itu masih mau dikasih hati?
Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut-sebut memberikan uang untuk biaya entertain atau biaya hiburan Kementerian Pertanian (kementan) RI. Adapun salah satu biayanya untuk mem
Madilog: Karya Monumental Tan Malaka yang Menggabungkan Marxisme, Leninisme, dan Logika
Wisata
11 menit lalu
Madilog merupakan karya monumental yang dihasilkan oleh Tan Malaka, seorang tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang juga dikenal sebagai seorang filsuf dan intelektual.
Adapun diskusi tersebut dihelat oleh Forum Komunikasi Partisipasi Masyakarat dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA) Provinsi Lampung.
Selengkapnya
Isu Terkini