VIVAnews - Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai pemerintah perlu menaikkan pajak ekspor rotan menjadi 50 persen untuk menangani kisruh bahan baku rotan.
"Pajak ekspor perlu dinaikkan jadi 50 persen supaya ada selisih dengan pajak pertambahan nilai (PPN)," katanya saat Diskusi Interaktif Re-Evaluasi Tata Niaga Ekspor Rotan Indonesia di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta, Kamis, 9 Juli 2009.
Menurut dia, keputusan menaikkan pajak ekspor sebesar itu tidak akan melanggar ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Saat ini, pajak ekspor rotan mentah hanya 15 persen, sedangkan PPN untuk penjualan dalam negeri mencapai 10 persen. "Perbedaannya terlalu sedikit, sehingga petani rotan lebih memilih untuk ekspor, apalagi masih ada penambahan biaya angkut untuk penjualan di dalam negeri," katanya.
Faisal menjelaskan, biaya angkut bahan baku rotan dari Palu ke Jawa lebih mahal ketimbang ke China. "Kalau pajak ekspor hanya 15 persen, maka dibandingkan dengan penjualan dalam negeri akan menguntungkan sekali untuk ekspor," kata Faisal.
Buktinya, dia mencontohkan, bos Tudung Group Sudhamek AWS lebih memilih untuk membangun pabrik di China dan menutup pabrik di Indonesia. "Kalau saya jadi pengusaha mebel rotan, logisnya akan segera tutup pabrik di sini dan membuat pabrik di China, karena bea masuk dan biaya angkut lebih rendah," ujarnya.
Kuatnya permintaan untuk melarang ekspor, menurut dia, harus mempertimbangkan kemampuan industri dalam negeri. "Ekspor dilarang, bahan baku melimpah, pasti harganya akan turun. Industri sanggup menggunakan bahan baku yang tersedia tidak?" kata Faisal.
Menurut dia, jangan sampai petani yang dirugikan dengan ketidakmampuan industri menyerap bahan baku. "Seharusnya pemerintah membentuk mekanisme yang memungkinkan harga bahan baku di dalam negeri tidak merosot. Harus ada desain khusus," ujarnya.
Desain khusus tersebut misalnya dengan membentuk rintisan kerjasama publik (publik pilot partnership). "Public pilot partnership bisa melalui pembentukan lembaga khusus di bawah koordinasi Departemen Perdagangan atau Departemen Perindustrian," kata dia. hadi.suprapto@vivanews.com
• Menurut penghitungan quick count SBY-Boediono menang. Benar atau salah? Dapatkan SMS data suara Pilpres 2009 dari tabulasi resmi KPU. Updated 2 kali per hari hingga pengumuman pada 27 Juli 2009. Ketik REG
• Untuk mengenang kepergian Michael Jackson, aktifkan RBT Michael Jackson sekarang juga DI SINI
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Tak ada yang menyangka, Timnas U-23 Indonesia bisa tampil kerena sehingga mampu menggilas Yordania, 4-1 di ajang Piala Asia U-23 AFC 2024, sebelumnya Australia, 1-0.
iQOO 13 Siap Gebrak Pasar Smartphone Flagship dengan Chipset Terbaru Snapdragon 8 Gen 4!
Gadget
12 menit lalu
Bocoran spesifikasi dan desain iQOO 13 telah menjadi bahan perbincangan di dunia maya, dan kabarnya, mereka akan menggunakan Snapdragon 8 Gen 4.
Hadiri Halal Bihalal Yayasan Darul Irfan Sekda Depok Supian Suri Berkomitmen Beri Dukungan Begini
Siap
30 menit lalu
Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Yayasan Darul Irfan Sawangan pada Senin 22/04/2024 lalu turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri. Dalam
'Cermin Roh' Obsidian yang Digunakan oleh Peramal Istana Elizabeth I Berasal dari Aztec
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Menurut penelitian baru-baru ini, “cermin roh” obsidian dari kaca vulkanik digunakan oleh orang kepercayaan Ratu Elizabeth I sebenarnya adalah produk budaya Aztec.
Selengkapnya
Isu Terkini