Sekolah Politik Caleg Artis PAN (3)

Soetrisno Bachir Minta Artis Dilatih

VIVAnews - Sekolah politik yang dijalani calon-calon anggota legislatif dari kalangan artis sepenuhnya dibiayai Partai Amanat Nasional. Apa untungnya 'menyekolahkan' artis ini bagi partai matahari biru?

Ternyata PAN berniat melakukan agregasi kemampuan dan pengetahuan politik para artis untuk menggaet suara kaum muda. Adalah Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, yang langsung menghubungi lembaga riset politik Charta Politika untuk melatih para artis untuk siap berlaga di Pemilu. "Pak Tris sendiri yang langsung menghubungi kami mewakili PAN," ungkap analis politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengungkapkan latar belakang munculnya sekolah artis.

Namun permintaan Tris bukan khusus melatih calon-calon yang artis. Tris mengontrak Charta Politika sampai Pemilu berlangsung pada April 2009 nanti membuat strategi merebut suara kaum muda yang berusia di bawah 30 tahun. Direktur Eksekutif Charta Politika, Bima Arya Sugiarto, kemudian menerjemahkannya sebagai program pelatihan dan program pendampingan calon-calon muda PAN. "Jadi ada juga caleg-caleg aktivis yang saya dampingi. Tapi kebetulan, yang jadi perhatian media caleg yang artis," ungkap Bima saat ditemui VIVAnews di kantornya di Jalan Cipaku, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pertengahan Oktober 2008 lalu.

Namun bagi artis, memang khusus disediakan perlakuan khusus, sebuah kelas yang harus diikuti rutin dua kali dalam seminggu. Menurut Bima, artis memang biasa berkomunikasi dengan publik, namun bahasa dan lagaknya tentu berbeda dengan komunikasi politik. Selain itu, sebagian artis juga lemah pengetahuan mengenai politik. "Tetapi semua (materi sekolah) itu selalu disusun dalam bentuk memberikan motivasi. Tidak ada artinya jika artis tidak punya motivasi menjadi politisi yang dekat dengan rakyat," lanjut Bima yang meraih gelar doktor ilmu politik dari Australian National University itu.

Sementara untuk calon-calon yang disiapkan menjadi ikon muda seperti anak Amien Rais, Mumtaz Rais, Charta Politika hanya melakukan konsultasi dan suplai analisis. Sejumlah analis Charta Politika telah disiapkan untuk melakukan pendampingan ini. "Kita punya sejumlah analis politik yang fokus keahliannya di bidang daerah politik, komunikasi politik, marketing politik dan psikologi politik. Masing-masing analis menjadi konsultan untuk 4 atau 5 orang. Orang ini yang juga menyiapkan data, mendampingi calon untuk turun ke daerah pemilihan. Jadi bukan hanya di dalam kelas, tapi juga di lapangan," kata Bima.

Bukan hanya menyiapkan sejumlah analis jebolan luar negeri, Charta Politika yang baru berdiri April 2008 itu tampak sangat serius mempersiapkan diri sebagai lembaga riset dan konsultasi politik. Di kantornya yang menggunakan sebuah rumah berlantai 3 di Jalan Cipaku, Kebayoran Baru, belasan staf siap membantu setiap tamu yang berdatangan. Beberapa monitor-monitor liquid crystal display berdiameter puluhan inch terpajang di dinding ruang pertemuan tempat artis dilatih. Charta juga menyiapkan sebuah ruangan khusus untuk pusat quick count dan polling. Rumor beredar, Soetrisno Bachir menyetor belasan miliar rupiah untuk proyek pendampingan ikon-ikon muda PAN. Namun ketika Bima ditanyakan berapa nominal kontraknya, Bima berkelit. "Itu tanya saja ke PAN," kata Bima tersenyum lebar.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan anggaran Kementerian Kesehatan agar didahulukan daripada pendidikan. Hal itu disampaikan Menkes saat Jokowi hadiri raker

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024