Omzet Pipa Plastik Turun 40%

VIVAnews - Krisis global diakui Wakil Ketua Asosiasi Produsen Pipa Plastik (AP3) Edward Priyadi belum berpengaruh saat ini. "Namun, 2-3 bulan lagi akan terlihat penurunan penjualan," katanya di sela-sela acara Konstruksi Indonesia 2008 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Rabu 29 Oktober 2008.

Edward memperkirakan mulai tahun depan akan ada penurunan omzet pipa plastik hingga 40 persen dari rata-rata kapasitas produksi 30 ribu ton setahun. Hingga akhir tahun ini, produsen pipa plastik masih menyelesaikan proyek yang masih tersisa sekitar 10 persen.

Penurunan omzet penjualan, kata Edward, berpotensi meningkat jika dolar AS terus menguat. Hal itu disebabkan 100 persen bahan baku nafta cair diimpor dari Timur Tengah. "Apalagi harga minyak sedang berfluktuasi," tambahnya. Minyak mentah merupakan bahan baku nafta cair yang kemudian diolah menjadi manomer plastik. 

Edward mengakui bahwa produk dalam negeri bersaing dengan produk impor yang lebih murah. "Harga pipa dari Cina terpaut 10-20 persen dibandingkan produk dalam negeri," katanya.

Pipa plastik saat ini dijual pada kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 150 ribu. Namun, teknologi dan kualitas produksi dalam negeri diakui Edward masih lebih unggul dibandingkan produk Cina.

Kondisi seperti ini, menurutnya, justru menuntut produsen dalam negeri untuk bisa lebih efisien dan inovatif agar tidak kehilangan pangsa pasar dalam negeri. Hingga saat ini, sekitar 99 persen produksi dalam negeri digunakan untuk konsumsi dalam negeri sedangkan sisanya diekspor ke negara-negara ASEAN.

Produk pipa plastik yang diekpor, salah satunya pipa tahan panas Innova produksi Vinnilon yang dijual Rp 6 ribu per meter. Tiap bulan hanya sekitar satu kontainer ukuran 20 kaki yang diekspor. Ukuran kontainer tersebut hanya memuat 12 ribu meter pipa Innova. "Jadi
hanya sedikit ekspornya," imbuhnya.

Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024