Vedad Ibisevic

Pelengkap Dongeng Hoffenheim

VIVAnews – Hoffenheim seperti berada di negeri dongeng Bundesliga. Cerita di negeri dongeng itu semakin lengkap bersama Vedad Ibisevic.

Hoffenheim mampu memimpin klasemen Bundesliga. Padahal, Klub yang berasal dari kota Hoffenheim, bagian dari  Sinsheim, Baden-Württemberg, Jerman, itu baru promosi ke LIga Jerman (Bundesliga). Hoffe promosi sebagai runner up di  Bundesliga 2.

Klub promosi ini sukses mengangkangi klub besar seperti Werder Bremen dan Bayern Munich. Tapi, rasanya mustahil buat Hoffe mencapai posisi saat ini tanpa kehadiran Ibisevic.

Striker kelahiran Bosnia ini menciptakan gol demi gol untuk Hoffe. Hampir setiap laga, ia menjaringkan gol buat Hoffe.

Alasan Wika Salim Semakin Yakin ke Max Adam, Bawa ke Keluarga Saat Lebaran

Imigran AS

Ibisevic lahir di Bosnia-Herzegovina 24 tahun lalu. Konflik berkepanjangan di negara pecahan Yugolsavia itu membuat keluarganya berpindah ke Swiss dan kemudian Amerika Serikat. Tak disangka, di Negeri Paman Sam kemampuan Ibisevic mengolah si kulit bundar malah terasah.

Ketika usianya menginjak 22 tahun, Ibisevic masuk dalam 25 rekrutmen terbaik AS. Tahun pertama sebagai mahasiswa Saint Louis University, pemain bertinggi 189 cm itu sukses mengemas 18 gol dan 4 assist dalam 22 pertandingan. Prestasi ini membuatnya berhak meraih gelar NCAA Freshman of the Year.

PSG, Awal Karir

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Ketika berlatih bersama timnas Bosnia-Herzegovina U-21, seorang pemandu bakat Paris Saint-Germain melihat potensi Ibisevic. Musim 2004-2005, PSG langsung mengontrak pemain yang fasih tiga bahasa itu.

Sayangnya, satu musim bersama PSG, ia tak menunjukkan taji sebagai striker kelas dunia. Mau tak mau, PSG meminjamkan Ibisevic ke klub Divisi II Perancis, Dijon FCO.

Mei 2006, Ibiseciv kembali berpindah klub. Kali ini tim Divisi II Liga Jerman (Bundesliga 2), Alemannia Aachen, mengikat pemain muda itu dalam kontrak tiga tahun.

Entah mengapa, hanya bertahan satu musim, Ibisevic malah loncat klub ke TSG 1899 Hoffenheim. Mungkin karena atmosfer persaingan di Bundesliga 2 memang kurang ketat.

Klub terakhir jadi pilihan tepat buat Ibisevic. Bersama Hoffe, ia kembali menemukan bentuk permainan terbaik sebagai striker bernaluri tajam.
Pada pertandingan pertama musim 2008-2009, Ibisevic langsung melesat. Ia mencetak dua gol ketika timnya membekuk Energie Cottbus 3-0.

Berturut-turut, ia robek kembali jala Borussia Mönchengladbach, Bayer Leverkusen, Borussia Dortmund dan Hamburg.

Kini, nama Vedad Ibisevic yang tadinya asing terdengar, jadi nama yang paling santer berdengung. Siapa sangka, klub promosi lengkap dengan pemain debutan bisa bersinar di antara terangnya bintang di langit Bundesliga.

Ibisevic jadi bukti nyata, ketekunan dan kecintaan besar pada sepakbola mampu membawa klub terbang meraih bintang. 

Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka

Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan

Presiden terpilih hasil Pemilu 2024 Prabowo Subianto menyebut kalau capaian suara Prabowo-Gibran sebesar 58,6 persen berdasarkan rekapitulasi KPU adalah capaian demokrasi

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024