Provinsi Jawa Timur

Alamat: Badan Pengelolaan Data Elektronik Propinsi Jawa Timur
Jl. Ahmad Yani 242-244 Surabaya
Telepon: 031-829 4608, 829 4185
Fax: 031-829 4517
Email: bpd@jatim.go.id
Website: www.jatim.go.id

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Laut Bali dan Selat Bali di sebelah timur, Provinsi Jawa Tengah di sebelah barat, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia.

Jumlah penduduk sebesar 37,09 juta jiwa (Maret 2008) dengan tingkat kepadatan penduduk 794 kilometer persegi (2008). Dalam kurun waktu Februari 2007 – Februari 2008, terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur dari 7,45 persen menjadi 6,24 persen. Meskipun dalam kurun waktu tersebut terjadi penambahan angkatan kerja sebanyak 600 ribu orang, namun penyerapan tenaga kerja yang terjadi tetap lebih tinggi (800 ribu orang) sehingga terjadi penurunan jumlah penganggur sebanyak 200 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur per Februari 2008 sebesar 20,12 juta jiwa, yang bekerja tercatat sebesar 18,86 juta jiwa, sementara yang masih menganggur sebesar 1,25 juta jiwa. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi ini di tahun 2006 adalah 69,2.

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas


Jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 7,16 juta jiwa (19,98 persen) dimana 91,63 persen berada di pedesaan. Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2008 sebesar Rp 570.000. Jumlah penerima BLT (2005) menurut kategori sangat miskin sebanyak 519 ribu jiwa,  miskin  sebanyak 1,77 juta jiwa, dan mendekati miskin sebanyak 956 ribu jiwa.


SUMBER DAYA ALAM

Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
Luas areal sawah 1,18 juta ha yang terdiri dari lahan beririgasi, sawah tadah hujan dan sawah irigasi desa dan menghasilkan 9,01 juta ton per tahun. Luas areal perkebunan mencapai 5 juta ha yang ditanami teh, tembakau, kakao, vanili, tebu, jambu mete, kelapa, palawija, hortikultura dan sayur mayur memproduksi 6,22 juta ton. Sektor perikanan terbagi atas perikanan tangkap, tambak, kolam, keramba, mina padi dan sawah tambak dengan hasil produksi 580.982,83 ton yang menggunakan lahan 1,11 juta ha setiap tahunnya.

Kehutanan
Luas hutan sekitar 1,36 juta ha atau 28 persen luas daratan yang terdiri dari hutan produksi seluas 811 ribu ha, hutan lindung seluas 313 ha, dan hutan konservasi seluas 233 ribu ha. Hasil hutan yang dihasilkan adalah kayu bulat 266 ribu m3; kayu gergajian 1.237 m3; kayu olahan jati yang terdiri dari veneer sayat (3,1 juta m²); TOP (8 ribu m³); dan penempelan veneer (445 ribu m²).

Pertambangan
Areal pertambangan memiliki luas 11 ribu ha dengan jumlah produksi yang dihasilkan sebanyak 29,46 juta ton per tahun dengan jenis bahan tambang batu gunung/anderit 55 ribu ton, pasir 2 juta ton, batu kapur 16,31 juta ton, felspart 198 ribu ton, tanah liat 1,87 juta ton, dolomit 457 ribu ton, marmer 1,18 juta ton, pasir kwarsa 62.973,4 ton, bantonit 17 ton tanah urug 74 ribu ton, trass 80 ribu ton, dan pasir/krikil batu (sirtu) 7,07 juta ton.

KONDISI EKONOMI MAKRO TRIWULAN III-2009

Pertumbuhan ekonomi triwulan ini sebesar 4,90% (yoy), dimana faktor pendorong utama adalah konsumsi, yang terkait dengan bulan puasa dan  perayaan Idul Fitri.  Sedangkan, investasi dan ekspor-impor cenderung stagnan. Kecuali itu, tiga sektor utama pendorong pertumbuhan, yaitu sektor PHR, Industri, dan Pertanian. Kinerja PHR meningkat signifikan  seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang perayaan Idul Fitri. Arus perdagangan meningkat, demikian pula konsumsi listrik bisnis, tingkat hunian hotel, dan kunjungan wisata. Di sektor industri, peningkatan produksi terjadi sebagai respon meningkatnya permintaan dari dalam maupun luar negeri akan produk industri. Kinerja sektor pertanian juga meningkat sejalan dengan peningkatan hasil-hasil produksi.

Masuk Usia Kepala 4, Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kain Kafan?

Tingkat inflasi mencapai 2,75% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,83%. Sumbangan inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau, yang terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebagai akibat kenaikan harga komoditas gula pasir. Selain itu, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi.

Kondisi keuangan daerah masih belum mencapai target, baik pada pos pendapatan maupun belanja. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru mencapai Rp. 483,075 milyar, atau sama dengan 66,89%. Sedangkan, belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)  hingga akhir Oktober 2009 baru mencapai 45%.

IndikatorIII-2008IV-2008I-2009II-2009III-2009
PDRB-Harga Konstan    (Rp miliar)79,2275,7077,9979,5681,27
Pertumbuhan PDRB       (yoy, %)6,575,354,484,734,90
Laju Inflasi Tahunan    (yoy, %)11,399,477,523,682,75%
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya