VIVAnews - Sriwijaya FC tergolong tim yang punya tingkat kesuburan tinggi. Sayangnya, Laskar Wong Kito itu masih lemah dalam pertahanan.
Setidaknya, sudah 35 gol yang dicetak Sriwijaya hingga pertandingan ke-16 di pentas Liga Super Indonesia (LSI) 2008. Tapi, juara bertahan Liga Indonesia ini juga kebobolan 19 gol.
Sadar akan kondisi itu, Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan berencana untuk melakukan perbaikan di lini belakang timnya saat bursa transfer (transfer window) dimulai November nanti.
”Pada transfer window nanti, kami akan mencari beberapa pemain yang bisa memperkuat lini belakang,” kata Rahmad.
Tahun lalu, pertahanan Sriwijaya cukup kokoh. Bahkan, tim asal Sumatera Selatan itu tergolong jarang kebobolan.
Predikat itu sebenarnya masih sempat berlanjut hingga awal putaran I LSI 2008. Sayangnya, di tengah jalan Sriwijaya harus kehilangan bek tangguh Zoubairou. Dia mengalami cedera ligamen parah, bahkan terpaksa dipulangkan ke Liberia.
Cedera juga menimpa beberapa pemain belakang Sriwijaya yang lain, seperti Reswandi dan Amrizal. Kondisi ini kembali membuat Rahmad pusing untuk meletakkan pondasi yang kokoh di barisan pertahanan. Akibatnya, Sriwijaya semakin mudah kebobolan.
”Keduanya cedera ganti-gantian. Kondisi ini sangat menyulitkan kami,” beber Rahmad.
Perburuan mulai dilakukan. Rahmad sudah menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan Zobairou.
Dia adalah defender asal Kamerun, Nsimi Jacques. Pemain berkulit legam itu bahkan sudah bisa turun saat berhadapan PSMS Medan Sabtu, 1 November 2008.
”Untuk saat ini, Nsimi dulu. Nanti saat transfer window dibuka, kami akan cari beberapa pemain lagi untuk memperkuat lini belakang,” tutup Rahmad.