'Too Phat' Tolak Pembatasan Lagu Indonesia

VIVAnews - Isu pembatasan lagu Indonesia di Malaysia sempat ramai terdengar beberapa waktu lalu. Personel duo rap Malaysia 'Too Phat', Joe Flizzow memberi opininya tentang isu tersebut.

Jonatan Christie Juara BAC 2024

"Saya sendiri tidak setuju. Saya mohon maaf kepada teman-teman di sana (Malaysia-red.), karena saya tidak bisa ikut," ungkap Joe pada VIVAnews di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Menurut musisi yang pernah digosipkan dekat dengan Dian Sastrowardoyo ini, musik adalah hal yang universal. Karena itu musik di Malaysia, Indonesia, atau belahan dunia mana pun, termasuk selain Asia adalah sama.

Bayi Perempuan Penuh Luka Diduga Gigitan Anjing Ditemukan di Pinggir Jalan Jeneponto

Joe menambahkan, musik tergantung selera pendengarnya. "Saya dapat rezeki di Malaysia, Singapura atau dimana saja sama. Musik tidak berhenti di satu negara. Seperti Siti Nurhaliza dan lainnya juga sama. Tapi saya tidak tahu mereka ikut atau tidak," papar pria kelahiran 16 Oktober, 29 tahun silam tersebut.

Teman duet Malique Ibrahim ini mengaku tidak tahu berapa banyak musisi Malaysia yang ikut mendukung usulan pembatasan lagu Indonesia.

Urai Peningkatan Arus Balik Lebaran, Contraflow Diberlakukan Kembali di Tol Japek

Mengenai band Indonesia yang populer di Negeri Jiran, seperti Peterpan, Dewa 19, GIGI, dan masih banyak lagi, Joe tak sungkan memberikan pujian. Bahkan secara khusus ia memuji Ahmad Dhani yang dinilainya dapat melahirkan kesenian-kesenian baru. Daya kreativitasnya punĀ  tinggi.

Rapper yang dikenal dengan nama panggung JFK ini sedang mempersiapkan album barunya. Desember 2008 mendatang, Joe akan kembali ngerap.
Persatuan Karyawan Industri Musik Malaysia (Karyawan) mengusulkan pembatasan penyiaran lagu-lagu Indonesia di radio. Rencananya usulan tersebut akan disampaikan kepada Menteri Tenaga, Air, dan Komunikasi Malaysia, Shaziman Abu Mansor.

Mereka menyampaikan tuntutan kuota 90 persen siaran lagu-lagu Malaysia di radio setempat. Sisanya lagu Indonesia 10 persen. Tuntutan itu didukung sekitar 700 karyawan yang bekerja di industri musik.

Agaknya Malaysia merasa terancan. Seperti VIVAnews kutip dari Malaysiakini.com, Senin 3 November 2008, tiga radio swasta yang menduduki rating tertinggi di Malaysia sampai memiliki slot waktu khusus yang memutar lagu-lagu Indonesia.

Pelantun 'Isabella' Amy Search juga pernah berkomentar, mulai pukul 10 malam Malaysia layaknya Jakarta. Mayoritas radionya menyiarkan lagu-lagu Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya