BPR dan Bank Asing Bersaing Beri Kredit UMKM

VIVAnews - Bank Indonesia memandang tidak perlu ada pengaturan khusus mengenai pasar UMKM harus dibiayai siapa. Pasalnya masih banyak UMKM yang belum di sentuh pembiayaan dari bank dan lembaga keuangan.

Menurut Deputi Direktur Direktorat Kredt BPR dan UMKM Bank Indonesia Khairil Anwar, jumlah UMKM besar sekali, yaitu sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM, hanya 30 persen yang mendapat pembiayaan dari bank dan BPR.

Sektor UMKM sendiri memberikan kontribusi ke PDB sebesar 55,6 persen.
"Yang 70 persen belum tersentuh pembiayaan," ujarnya.

Menurutnya, jika BPR diserahkan untuk membiayai UMKM, maka dari sisi aset masih kecil, jaringan BPR juga terbatas. Untuk itulah BPR harus bisa bersaing dengan meningkatkan pelayanan agar debitur tetap setia ke BPR.

BPR harus menghadapi persaingan dengan bank umum, yang serius menggarap pasar UMKM. Bahkan bank asing dan bank campuran memberikan kredit UMKM dengan porsi 3,99 persen. "Tak hanya bank umum, tapi bank asing juga menjadi saingan BPR," katanya.

Persaingan itu akan semakin ketat, jika diterapkan liberalisasi Asean pada 2015 dimana bank asing akan mudah masuk ke Indonesia. Namun masih belum diputuskan apakah bank asing tersebut bisa menyentuh ke pedesaan.

Sementara Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan sebaiknya ada pengaturan khusus agar ada pengaturan yang seimbang. "Jangan sampai bank asing masuk ke BPR sehingga arena tidak seimbang dari sisi modal, SDM," katanya.

Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!
Layanan Bengkel Siaga Suzuki 2024

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Tradisi mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan kembali ramai setelah dua tahun terhambat pandemi COVID-19. Untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan pemudik, PT Suzuki I

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024