Jelang Pemilu AS

Warga dari Pelosok Dunia Dukung Obama

VIVAnews - Ketika seorang guru bernama Sri Murtiningsi bertanya kepada siswa kelas tiga, ingin jadi apa saat besar nanti, banyak dari mereka menjawab ingin jadi dokter ataupun pilot. Namun ada satu anak berambut keriting mengangkat tangan: Barack Obama berkata, impiannya adalah menjadi presiden.

“Barry adalah murid satu-satunya yang mengatakan ingin menjadi presiden. Saya harap mimpinya menjadi kenyataan,” kata Murtiningsi. Terdaftar dengan nama Barry Soetoro (mengikuti nama ayahnya), Obama kecil bersekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Menteng, Jakarta. Ia menghabiskan empat tahun masa kecilnya di Indonesia.

Empat puluh tahun berlalu. Saat ini, seperti mayoritas penduduk dunia, Murtiningsi juga rutin mengikuti perkembangan pemilihan umum di Amerika Serikat (AS).

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Pemilihan presiden AS yang akan berlangsung Selasa, 4 November 2008 ini rupanya begitu menyedot perhatian penduduk dunia. Pemilihan presiden di AS kali ini dianggap dapat mengubah cara pandang dunia terhadap negara adidaya tersebut.

Orang-orang yakin bahwa pengalaman internasional Obama akan dapat memperbaiki citra AS rusak akibat perang Irak yang dikobarkan presiden George W. Bush dan pemerintahannya. Jajak pendapat dari 70 negara lebih menunjukkan dukungan terhadap Obama: tiga berbanding satu dibanding kandidat dari Partai Republik, John McCain.

Surat kabar dari seluruh dunia yang terbit kemarin pun menuliskan dukungan bagi Obama. “Obama adalah harapan terbaik demi kebangkitan AS,” tulis sebuah editorial di The Australian Financial Review. Sementara koran berbahasa Inggris di Uni Emirat Arab, The Gulf News, bersuara senada. Gulf News menulis bahwa hanya Obama yang dapat menyembuhkan citra AS yang rusak parah, terutama di kawasan Timur Tengah, akibat tindakan Bush dan pemerintahannya. Harian Irish Times di Irlandia menyebut Obama “layak menang”.

Dukungan juga membanjir dari Kenya, negara asal ayah kandung Obama. “Setiap orang sangat senang dan antusias. Kami menantikan pesta kemenangan setelah pemilihan,” ungkap Malik Obama, saudara tiri Obama.

Warga di kota kecil nan sepi bernama Obama di Jepang juga tak mau ketinggalan mendukung Obama. Warga kota Obama (Obama dalam bahasa Jepang berarti “pantai mungil”) bersemangat menghiasi jalan-jalan utama pusat perbelanjaan dengan spanduk. Persiapan penyelenggaraan pesta kemenangan telah dimulai sejak kemarin. Koichi Inoue, pembuat kue tradisional, bahkan telah siap berproduksi dua kali lebih banyak daripada biasanya. Pasalnya, Inoue telah menjanjikan kue gratis kepada para pelanggan apabila Obama keluar sebagai pemenang.

Banyak orang di Pakistan, negara  yang merupakan sekutu dekat AS dalam memerangi terorisme, akan menancapkan pandangan ke layar kaca pada hari pemilihan. Hasil pemilihan dianggap akan membawa pengaruh besar bagi negara mereka dan juga negara tetangga mereka, Afghanistan. Pasukan AS selama ini telah berperang melawan Taliban dan sekutu-sekutu al-Kaidah di Afghanistan.

“Rangkaian peristiwa selama delapan tahun terakhir [selama masa pemerintahan Bush] telah mempengaruhi kondisi ekonomi dan keamanan kami,” kata Mohammad Zubair, seorang pengacara di Lahore yang berharap Obama menang. “Saya harap pemilihan presiden AS akan membawa perubahan bagi Pakistan,” harap Zubair.

Bahkan Israel, negara di mana McCain sangat populer, khawatir Obama akan menang. Kandidat berusia 46 tahun tersebut mengatakan bahwa dia bersedia melakukan perundingan diplomatik dengan Iran. “Obama masih sangat naif dalam membayangkan bagaimana segala sesuatu bekerja di Timur Tengah. Dia pikir dengan bersikap baik kepada Iran, maka Iran akan menghentikan program senjata nuklirnya dan berhenti mengancam kami. Dia tidak paham bahwa sikap manis tidak efektif di kawasan kami,” kata Ariel Hajaj, seorang kontraktor di Israel.

“Sebaliknya, McCain paham bagaimana caranya bersikap di sini. Pendekatannya lebih sesuai bagi kawasan Timur Tengah, dan dia [McCain] akan lebih bermanfaat bagi Israel,” lanjut Hajaj. Demam pemilihan juga melanda Vietnam, negara di mana McCain pernah menjadi tawanan perang. Le Lan Anh, seorang novelis dan pengembang real estate di Hanoi, menganggap bahwa McCain adalah “orang hebat” karena menolak dibebaskan lebih dulu dari penjara dibanding tawanan lain.

“Dia sangat patriotik. Sebagai seorang prajurit, dia datang ke sini [Vietnam] untuk menghancurkan negara saya, tetapi saya mengagumi martabatnya,” kata Lan Anh. Sementara warga lain seperti Phan Manh Tien punya pendapat berbeda. Manh Tien menganggap McCain sebagai seorang yang mengerti Vietnam, tetapi dukungan tetap diberikan bagi Obama. Menurut Manh Tien, Partai Demokrat adalah partai yang tidak terlalu agresif. (AP)

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024