Gempa Tasikmalaya

Tim SAR Yogyakarta Siaga Tsunami

VIVAnews - Gempa dengan kekuatan 7,3 skala Richter mengguncang Tasikmalaya. Gempa ini berpotensi terjadinya tsunami. Peringatan tsunami itu membuat Tim SAR di Pantai Selatan Yogyakarta bersiaga.

"Kita saat ini siaga satu, seluruh anggota SAR kita siagakan untuk mengantisipasi jika terjadi tsunami," kata Tofik M Faqi, Sekretaris Tim Sar Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Rabu 2 September 2009.

Kondisi laut sendiri kata Topik, hingga saat ini masih normal, tidak ada tanda-tanda gelombang pasang. "Kondisi laut normal, warga di sekitar pantai juga masih beraktifitas seperti biasanya. Namun mereka tetap waspada jika ada tsunami," jelasnya.

Kondisi laut yang masih normal juga diakui oleh salah seorang nelayan di Pantai Samas, Bantul Yogyakarta. Mugari yang sedang menjaring di Pantai saat terjadinya gempa mengatakan paska kejadian gempa belum ada tanda-tanda gelombang pasang.

"Gelombang laut masih normal, bahkan lebih landai dibandingkan sebelum terjadinya gempa," ujarnya.

Sita warga di kawasan Jalan Kaliurang Yogyakarta mengaku, gempa yang terjadi sangat dirasakan oleh teman satu kantornya. "Seluruh teman kantor saya keluar kantor. Kita berpikir gempa ini terjadi di Bantul seperti tahun 2006 yang lalu," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan terjadinya kerusakan di Bantul dan sekitarnya. Hanya saja warga berhamburan keluar rumah dan menabuh kentongan.

Sebelumnya, BMG sempat mencatat terjadi tsunami dengan ketinggian rendah di pantai sekitar Tasikmalaya. Di Pelabuhan Ratu, tsunami hanya setinggi 15 cm.

Gempa berkekuatan 7,3 SR berada di kedalaman 30 km dari permukaan laut dengan titik 8,24 LS-107,32 BT. Gempa  terjadi pukul 14.55.00 WIB.


Laporan: Kinaransih Waskita | Yogyakarta

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024