Sun Microsystems Gelar Sun Developer Days

Sun Microsystems Indonesia hari ini menggelar Sun Developer Day, di Hotel Shangrilla Jakarta. Ajang ini merupakan salah satu ajang terbesar Sun Microsystems, tempat berkumpulnya para pengembang teknologi Sun di Indonesia.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Kegiatan tahunan yang rutin diadakan sejak 2005 itu, tahun ini diikuti oleh sekitar 600 orang pengembang dari seluruh Indonesia.

Pada acara ini, Sun membahas berbagai perkembangan teknologi open source terbaru, seperti MySQL, Java SE, NetBeans, dan xVM VirtualBox.

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

"Ini merupakan ajang di mana kami bisa saling berbagi teknologi dengan komunitas pengembang," ujar Wibisono Gumulya, CEO SUn Microsystems Indonesia.  

Senada dengannya, Naveen Asrani, Senior Manager Global Developer Outreach and Programs, Sun Microsystems, mengatakan ajang ini merupakan momen yang penting untuk para developer untuk saling berbagi pengalaman.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Bahkan, menurut Naveen, hajatan ini bisa ditingkatkan lagi menjadi ajang yang lebih besar, yaitu menjadi Sun Technology Day, yang tak hanya dihadiri para developer saja, tapi juga dihadiri oleh perusahaan-perusahaan.

Di acara tersebut, kata Naveen, biasanya terjadi transaksi jual beli aplikasi antara pihak developer dengan pihak industri sebagai buyer. Ajang Sun Technology Day, kini sudah dilakukan di beberapa negara terntentu seperti di Cina dan India.

"Mungkin, kita akan ke arah itu satu atau dua tahun lagi," Ujar Wibisono. Apalagi, Indonesia juga sudah memiliki ribuan developer. Misalnya saja jaringan pengembang Java untuk game edukasi yang tergabung dalam JENI (Java Education Network Indonesia).

Menurut Harry Kaligis, Business Development Manager Sun Microsystems Indonesia, kini, sudah ada sekitar 3000 aplikasi Java besutan developer Indonesia yang siap pakai.

Oleh karenanya, kata Harry, ada rencana untuk membuat semacam marketplace yang bisa menampung dan menjual hasil aplikasi buatan para developer Java tersebut. "Kita ingin membuat semacam Amazon-nya aplikasi Java dari developer-developer lokal," ujar Harry.

Menurut Harry, mitra Sun, Southeast Asian Mnisters of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC), juga menargetkan tersedianya 18 ribu aplikasi Java, dalam tiga tahun ke depan.

Hingga kini, komunitas Java di Indonesia diperkirakan beranggotakan sekitar 18 ribu orang. Menurut hasil riset dari Ovum, teknologi Java telah digunakan di hampir 2,5 miliar smart card, 800 juta PC, dan telah diadopsi oleh sekitar 1,85 miliar telepon genggam.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya