Indeks Cenderung Lanjutkan Pelemahan

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Jumat 7 November 2008, diperkirakan kembali melanjutkan pelemahannya akibat investor melakukan aksi ambil untung (profit taking), dan sisi teknis yang menunjukkan sinyal terkoreksi.

 “Indeks akhir pekan ini cenderung terkoreksi lagi,” kata analis Perum Pegadaian Deni Hamzah kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis 6 November 2008.

Deni memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.250 dan batas atas (resistance) di level 1.310. Pada transaksi Kamis, indeks ditutup melemah 58,38 poin (4,27 persen) ke level 1.307,89 dari hari perdagangan sebelumnya.

Di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 1.050,12 poin (7,08 persen) ke posisi 13.790,04, Nikkei 225 terkoreksi 622,1 poin atau 6,53 persen ke level 8.899,14, dan Straits Times turun 84,99 poin (4,55 persen) menjadi 1.783,83.

Sedangkan pada perdagangan Kamis sore waktu New York atau Jumat pagi WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 443,48 poin atau 4,85 persen di level 8.695,79, Standard and Poor 500 turun 47,89 poin (5,03 persen) ke posisi 904,88, dan Nasdag Composite Index ditutup menurun 72,94 poin atau 4,34 persen menjadi 1.608,7.

Menurut Deni, potensi berlanjutnya pelemahan indeks hari ini tercermin dari indikator teknis seperti parabolic SAR dan stochastic oscillator yang masih menunjukkan pola pelemahan jangka pendek. 

Dia menambahkan, belum pulihnya kepercayaan investor jangka pendek terkait dengan penyelamatan krisis likuiditas global, yaitu kebijakan gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) selanjutnya pascaterpilihnya presiden AS Barack Obama turut menjadi sentimen negatif bagi pergerakan pasar regional termasuk Indonesia.

Deni mengakui, berlarutnya ketidakjelasan otoritas bursa atas transaksi saham-saham grup Bakrie yang sebetulnya banyak diminati pelaku pasar juga memicu aksi profit taking lanjutan pada indeks akhir pekan ini.  

Pengamat pasar modal David Cornelis juga berpendapat, indeks Jumat kemungkinan masih berpeluang meneruskan arah negatifnya. Agenda-agenda besar yang memiliki dampak ke pasar seperti pemilihan presiden AS dan pengumuman tingkat suku bunga acuan perbankan (BI rate) sudah terjadi. “Pelemahan hari ini berpeluang gerak 1.221 - 1.258, dengan target kenaikan ke level 1.357,” jelasnya.

Dia mengakui, selain aksi pelepasan saham akibat berlalunya sentimen positif (sell on news), faktor akhir pekan yang biasanya sepi dan cenderung terjadi aksi take profit turut menjadi sentimen negatif yang dapat mendorong terjadinya aksi jual kembali.

Rekomendasi Saham
David Cornelis merekomendasikan, saham-saham berfundamental baik dan menjadi tulang punggun ekonomi Indonesia (penggerak roda ekonomi) seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Harley-Davidson Dapat Saingan Baru dari China

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Astra International Tbk (ASII). Namun, kata dia, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menjadi sasaran utama bagi investor setelah sentimen pelemahan mulai mereda..

Deni Hamzah juga menyarankan, saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) publik sektor infrastruktur, pertambangan, dan perbankan yang selalu menjadi incaran para pemilik modal, seperti TLKM, PGAS, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Polisi di lokasi kecelakaan beruntun di Tol Sumo, Jawa Timur. (PJR Ditlantas Polda Jatim)

7 Mobil Kecelakaan Beruntun di Tol Surabaya-Mojokerto, Bayi 7 Bulan Luka

Kecelakaan diduga karena pengemudi tak konsentrasi.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024