Kebijakan Gubernur Hambat Target Rumah Rakyat

VIVAnews - Target pembangunan perumahan rakyat di Jawa Tengah tahun ini disinyalir tidak akan tercapai. Salah satu penyebabnya, karena kebijakan gubernur yang dinilai mempersulit pengadaan lahan untuk pembangunannya. Padahal, kebutuhan perumahan untuk rakyat ke depan terus mendesak.

"Target tidak tercapai, karena kebijakan pengadaan lahan masih sulit. Dalam rencana tata ruang tata wilayah (RTRW) lahan untuk pembangunan rumah rakyat sangat terbatas," ujar Wakil Ketua Real Eastate Indonesia (REI) Jawa Tengah Adib Aji Putra kepada VIVAnews di Solo, Selasa,15 September 2009

Menurut Adib, pembangunan perumahan rakyat  tahun ini ditargetkan sebanyak 12.000 unit, sedangkan sampai September baru tercapai sekitar 7.000 unit. Pihak REI mengakui, tidak bisa berbuat banyak dengan kegagalan pencapaian terget tersebut.

"Mau gimana lagi, kebijakan Pemda sendiri yang mempersulit. Padahal, kita tahu kebutuhan perumahan untuk rakyat masih banyak dan mendesak," kata Adib.

Dalam kebijakan Pemda, lahan yang sedianya diperuntukkan untuk perumahan rakyat sulit mendapatkan izin untuk dibuka, dengan dalih masih dipentingkan untuk lahan pertanian. "Lahan pertanian memang penting, tapi perumahan juga sama pentingnya. Kita berharap, Pemda mengkaji ulang kebijakannya," kata dia.

Dengan gagalnya target pembangunan perumahan rakyat, kata dia, akan merugikan pemerintah sendiri. Sebab, program perumahan rakyat merupakan program pemerintah. Kondisi ini menjadi kontradiksi dengan kebijakan yang dibuat pemerintah sendiri.

"Kita perlu dukungan dari pihak pemerintah untuk mencapai target tersebut. Yang dipentingkan di sini, karena ini juga untuk kepentingan rakyat," ujar Adib.


Laporan: Fajar Sodiq | Solo
antique.putra@vivanews.com

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak
Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024