VIVAnews – Dua istri Amrozi dan dua istri Ali Gufron berharap bisa hadir saat suami mereka dieksekusi di Nusakambangan. Begitu juga istri Imam Samudra, Zakiah Darajat, juga mengharapkan pemerintah memberi izin menyaksikan eksekusi itu.
Kepada VIVAnews, Jumat 7 November 2008, kakak tertua Amrozi dan Ali Ghufron yakni Muhammad Khozin, mengatakan bahwa saat ini keluarga tengah berupaya agar mereka bisa bertemu saat eksekusi nanti. “Paling tidak istri dan anaknya.”
Segala urusan menyangkut perizinan, kata Khozin, diserahkan kepada Tim Pembela Muslim. Walau keluarga sendiri merasa susah mendapat izin melihat ekseksui, sebab sebelumnya pemerintah pernah menolak mereka masuk Nusakambangan.
Itu sebabnya, keluarga Amrozi dan Ali Ghufron memutuskan menunggu di rumah, Lamongan, Jawa Timur. Mereka baru berangkat ke Cilacap setelah ada permintaan dari Tim Pembela Muslim.
Koordinator Tim Pembela Muslim Achmad Michdan, mengatakan upaya itu tetap dilakukan dengan prosedur hukum. Mereka berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Bali sesuai permintaan Kejaksaan Agung.
Tiga terpidana divonis hukuman mati oleh pengadilan karena terbuktibom ikut mengatur serangan bom Bali 2002. Serangan itu mengakibatkan 202 orang tewas, mayoritas warga Australia. Dan ratusan lainnya luka-luka dan banyak pula yang cacat seumur hidup. Para korban mendesak ketiga terpidana segera dieksekusi.
Mobil Angkot Andalan Masyarakat Ini Segera Berusia Emas
PT Suzuki Indomobil Sales mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menggunakan angkutan kota alias angkot, sebagai aksi bersama demi menjaga lingkungan.
