Mahasiswa Tewas di Masa Orientasi

Keluarga: Aksi Sadis di Kampus STSN Bogor

VIVAnews -  Keluarga korban menyayangkan kekerasan di kampus Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), Bogor, yang mengakibatkan Wisnu Anjar, 17 tahun, tewas.

Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun Bui, Pengacara: Tak Rasional, Seperti Balas Dendam

Korban yang merupakan warga Jalan Danau Tondano III/138, RT 02/03, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, tewas saat mengikuti Orientasi Siswa Pengenalan Kampus (Ospek) di Kampus STSN.

"Kami sangat menyayangkan ada tindakan sadis yang terjadi di kampus yang selama ini kita kenal secara spiritual bagus," kata Kusmanto, orang tua Wisnu Sukmajaya saat di wawancarai tvone.co.id, Senin 28 September 2009.

Keluarga melihat ada kelemahan-kelamahan dan keteledoran yang terjadi dalam sistem penataran yang dilakukan panitia Ospek STSN. "Ini yang kami sayangkan  mengapa mereka teledor," tuturnya.

Namun demikian, secara hukum, keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada kepolisian. "Karena saya orang awam, saya serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Jika dalam hasil penyelidikan ditemukan terdapat tindak kekerasan, maka pihak kepolisian yang lebih tahu," katanya.
 
Sementara itu Adi  (27), alumni STSN tahun 2001, menyebutkan Ospek dikampusnya ada empat tahap selama 90 hari. “Nah, tahap yang diikuti korban ini adalah tahap pertama yakni pengenalan kampus, karena ia baru masuk pada Kamis lalu, ” ujarnya.

Biasanya menurut Adi, pelaksanaan kegiatan tahap pertama ini hanya pengenalan kampus dan diri siswa. “Untuk itu para siswa yang diterima 40 orang ini tidur di barak asrama kampus,” ujarnya.

STSN tempat korban sekolah itu berlokasi di Jalan Kampung Nutug Nutu, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kerabat Wisnu bernama Teguh sangat curiga dengan kematian anggota keluarganya yang dikenal yang sangat pintar dan cerdas itu.

"Saat kami di konfirmasi pihak sekolah, korban meninggal dan sekarang di rawat di Rumah Sakit Citra Insani, Parung, Bogor," ungkap Teguh. Saat ini, jasad korban dikirim ke RS PMI Bogor untuk dilakukan otopsi. Keluarga berharap, otopsi ini dapat mengungkap tabir kematian Wisno.

Keluarga juga sangat menyesalkan tidak adanya dokter dan para medis serta klinik di sekolah tinggi saat korban di Rumah Sakit Citra Insani. "Jadi kami berharap pihak berwenang dalam hal ini kepolisian resor Bogor untuk mengusut tuntas kasus," kata dia.

Hari ini, renacananya 10 orang saksi dari panitia dan senior Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek) Sekolah Tinggi Sandi  Negara (STSN), Bogor, akan diperiksa Polres Bogor.

Sekjen DPP Partai Golkar, Letjen TNI (Purn.) H. Lodewijk Freidrich Paulus

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Menurut Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Munas yang dihelat Desember 2024 sudah diatur dalan AD/ART partai.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024