Fee Pengelola Parkir Hanya 2 Persen

VIVAnews - Pengelola parkir hanya mendapatkan 2-5 persen fee dari total pendapatan parkir. Sistem bagi hasil antara pengelola gedung dengan pengelola parkir ditentukan berdasarkan fee yang telah disepakati.

Sedangkan setoran pengelola parkir ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 20 persen dari total pendapatan parkir.

"Kami hanya mendapatkan hasilnya berdasarkan dari sistem bagi hasil dan fee yang disepakati,"  kata Corpotare Affair PT Securindo Packatama Indonesia (Secure Parking) Toni Tjuatja saat berbincang dengan VIVAnews di Jakarta.

Toni mengatakan, setiap lokasi parkir fee yang ditentukan berbeda-beda. Penentuan fee itu juga berdasarkan lokasi parkir.

Untuk penunjukkan pengelola lahan parkir tergantung dari keputusan pengelola gedung. "Jadi tinggal ditunjuk siapa yang dipilih pengelola gedung," tegasnya.

Oleh karena itu, kata Toni, perusahaannya harus mampu bersaing dengan perusahaan jasa pengelola parking lainnya.

Saat ini menurutnya, kurang lebih ada 20 perusahaan jasa perparkiran di Indonesia, seperti Green Parking, City Parking, Ez Parking, dan lain-lain.

Secure Parking memiliki usaha di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Totalnya ada 300 lokasi, untuk Jakarta ada 150 lokasi, Sumatera 149, dan Sulawesi 1.

Secure Parking memperkerjakan 11 ribu karyawan. Semuanya karyawan bukan diambil dari perusahaan outsourcing. "Kami membayar upah mereka sesuai dengan UMP (upah minimum provinsi)," katanya.

Pemilik Secure Parking adalah Rustam Rachmat yang merupakan pengusaha lokal.

Mengenai pendapatan yang didapatkan Secure Parking per bulan, Toni tidak bisa menyebutkan jumlahnya karena menurutnya tidak etis. "Ya itu rahasia perusahaan," lanjut dia.

Tetapi memang untuk biaya operasional perusahaan jasa perparkiran di satu tempat biasanya menghabiskan dana lebih dari Rp 80 juta per bulan. 

Untuk satu pos parking biayanya Rp 5 juta, satu buah palang otomatis harganya Rp 10 juta dan untuk sistem komputerisasi lebih dari Rp 10 juta. "Belum lagi biaya listrik dan air, serta gaji karyawan," ungkapnya.
Menurutnya, untuk biaya operasional biasanya memang berbeda-beda tergantung dari seberapa luas lahan tempat parkir tersebut.

Trik Simpel Ivan Gunawan, Agar Silaturahmi Lebaran Bisa Tetap Glowing
Dukung pemerintah pencapaian ekonomi 2024

Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Perlu adanya transformasi struktural dengan kuatkan pasar dalam negeri, sebut saja salah satunya transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024