Prediksi

Indeks Saham Cenderung Fluktuatif

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Selasa, 11 November 2008, diperkirakan berfluktuasi dari perdagangan Senin, 10 November 2008, yang berhasil menguat tipis.

Sentimen aksi ambil untung (profit taking) investor masih membayangi pergerakan bursa saham hari ini.

“Indeks Selasa cenderung fluktuatif,” kata analis PT Valbury Asia Securities Mastono Ali kepada VIVAnews di Jakarta, Senin.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Mastono memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran batas bawah (support) 1.325/1.300 dan batas atas (resistance) di level 1.365/1.395.

Pada transaksi Senin, indeks ditutup menguat di level 1.340,68 atau naik tipis 2,32 poin (0,17 persen) dari perdagangan Jumat, 7 November 2008, yang naik 30,46 poin (2,33 persen) di posisi 1.338,36.

Di bursa regional, Hang Seng Index naik 501,20 poin atau 3,52 persen di posisi 14.744,63 dan Nikkei 225 yang ditutup menguat 498,43 poin (5,81 persen) ke level 9.081,43.

Sedangkan pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, bursa Wall Street ditutup negatif. Indeks Dow Jones ditutup melemah 73,27 poin atau 0,82 persen di level 8.870,54, Standard and Poor 500 turun 11,78 poin (1,27 persen) ke posisi 919,21, dan Nasdag Composite Index ditutup terkoreksi 30,66 poin atau 1,86 persen menjadi 1.616,74.

Menurut Mastono, indeks diperkirakan melanjutkan pergerakan awal pekan ini yang bergerak mixed (cenderung menguat dan melemah) pada perdagangan hari ini. Aksi ambil untung pemodal terhadap saham-saham unggulan menjadi penahan pergerakan positif bursa kembali.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Dia menambahkan, berfluktuasinya indeks global dan regional, serta harga komoditas yang bergerak konsolidasi mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia yang naik turun turut memicu pelaku pasar untuk mengambil langkah menunggu (wait and see) sebelum membeli saham.

Sedangkan sentimen positif, kata Mastono, yaitu adanya dana talangan (bailout) Jepang dan Cina, serta terjadinya pemangkasan suku bunga bank sentral Eropa. "Bahkan, ekspektasi pasar akan turunnya suku bunga acuan (BI rate) setelah ditahan Bank Indonesia di level 9,5 persen juga direspon  positif pasar," jelasnya.

Dia menambahkan, keluarnya laporan kuartal III-2008 sejumlah emiten yang menunjukkan pertumbuhan juga menjadi sentimen positif terhadap bursa.

Analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto  juga berpendapat, setelah indeks gagal rally mengikuti bursa saham Asia seperti Nikkei 225 yang naik 5,8 persen dan Hang Seng 3,5 persen, sepertinya investor masih wait and see. Apalagi melihat perkembangan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terus tertahan auto rejection, sehingga nilai transaksipun terlihat sepi.

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Namun, dia mengakui, dari indikator teknis seperti stochastic oscillator masih memberi peluang indeks menguat dikisaran 1.290-1.370. "Jadi, indeks Selasa akan berjalan di tempat atau mixed," ujar Ikhsan.


Rekomendasi Saham 

Ikhsan Binarto merekomendasikan beli saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Saham-saham itu, kata dia, masih layak koleksi karena berfundamental positif dan secara teknis menunjukkan tren naik.

Sedangkan Mastono Ali menyarankan, pemodal sebaiknya mencermati (wait and see) pergerakan pasar lebih dahulu sebelum memburu saham-saham yang rata-rata sudah rally dan tinggal menanti terkoreksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya