Preview Persiwa vs Persipura

Laga Biasa Saja Buat Jacksen

VIVAnews - Duel Persiwa Wamena dengan Persipura Jayapura dikenal keras dan menegangkan. Akhir laga kedua tim dari Papua ini selalu meninggalkan luka di hati pemain maupun suporter.

Musim lalu di Wamena maupun di Jayapura, akhir laga mencatat noda hitam dalam persepakbolaan nasional. Lantas, bagaimana dengan pertemuan kali ini?

Keduanya akan benrok di Stadion Pendidikan Wamena, Rabu 14 Oktober 2009. Duel ini sempat diprotes kubu Persipura.

Picunya, PT Liga Indonesia menjadwalkan bentrok keduanya pada 11 Oktober di tempat yang sama. Protes Persipura dikabulkan PT LI dengan mengundur waktu dua hari.

Kalangan penikmat sepakbola lainnya mempertanyakan mengapa juara dan runner up langsung bertemu di laga perdana. Hal yang bebeda dengan kompetisi di Eropa maupun Amerika Latin

Bagi Jacksen, duel dengan Persiwa tak ada yang istimewa. Juga tak ada yang perlu dikhawatirkan karena para pemain kedua tim bersahabat.

"Kalaupun terjadi keributan di lapangan, bukan disebabkan pemain tetapi orang luar (penonton). Soal wasit saya selalu berpikir positif. Karena mereka pasti tidak mau salah atau diatur orang lain. Jadi, kami datang ke Wamena dengan pikiran positif. Pemain juga enjoy," ujar Jacksen.

Stadion Pendidikan

Meski Jacksen menilai laga tersebut tak istimewa, namun kondisi Stadion Pendidikan yang tidak layak sebagai pertandingan kompetisi sepakbola nasional karena jarak penonton dengan lapangan sangat dekat. Pagar pembatas juga pendek sehingga memudahkan penonton memasuki lapangan.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ada baiknya panitia menambah jumla petugas keamanan. PT LI juga sudah sepatutnya ikut memantau pertandingan secara langsung. Pasalnya, selama ini wasit maupun inspektur pertandingan tidak sesuai dengan kejadian di lapangan.

Kekuatan tim Mutiara Hitam musim ini tak banyak berubah karena materi pemain mereka boleh dikatakan utuh. Hanya Ernest Jeremiah yang hilang. Kalaupun Emmanuel Wanggai tidak bisa diturunkan, itu disebabkan karena mengikuti pelatnas timnas U-23.

Keputusan Jacksen tidak banyak melepas pemain untuk mempermudah menjalankan taktik dan strategi. Alasan lainnya, yakni guna menjaga keutuhan tim.

Maklum, menangani tim di Indonesia butuh waktu lama agar mendapatkan tim yang kuat. Adapun pemain anyar Persipura hanya John Scarlet, Hendra Ridwan, Erol Iba, plus dua dari Persipura U-21. Scarlet dan Erol bukanlah orang baru karena sudah pernah bergabung dengan tim paling timur Indonesia itu.

Kondisi Erol belum fit 100 persen, sehingga tidak dimainkan pada pertandingan Community Shield. Melawan Persiwa, Erol juga belum tentu dimainkan walau kondisinya sudah membaik.

Untuk posisi Erol di bek kiri, Persipura punya Ortissan Solossa dan Ian Kabes. Di posisi stoper, John akan bersaing dengan Jack Komboy, Victor Igbonefo dan Bhio Paulin.

Dari tiga menara tersebut, hanya Jack yang bisa digeser lantaran usianya tidak muda lagi. Konsentrasi Jack juga akan terbagi antara sepakbola dan anggota DPRD Papua.

Laporan: Daniel Siahaan/GOSport

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar
Ilustrasi anak-anak.

Global Action Needed to Protect Children from Lethal Explosive Weapons

UNICEF Deputy Executive Director Ted Chaiban emphasized the huge impact on children, saying children can feel the pain in all aspects of their lives.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024