THR Belum Dibayar, Ribuan Buruh Mogok Kerja

VIVAnews - Ribuan buruh PT Indo  Garmen Lestari melakukan aksi mogok kerja, Selasa 13 Oktober 2009. Mereka menuntut perusahaan industri  jaket bulu yang berlokasi di Jalan Lio Baru No 30, Kelurahan Batu Sari, Kecamatan Batu Ceper untuk membayarkan hak-hak mereka sebagai karyawan.

Group Leader PT Indo Garmen, Lestari Mukmin yang mewakili seluruh karyawan mengatakan, perusahaan baru memberikan separoh THR kepada karyawan, baik yang masih kontrak maupun sudah karyawan. “Sampai saat ini sisa THR kami belum dibayarkan,” katanya.

Selain itu, lanjut Mukmin, berapapun lamanya jam lembur karyawan, perusahaan hanya menghitung satu jam lembur. Jam kerja dari jam 7 sampai jam 3 sore. Tapi perusahaan mengharuskan karyawan pulang jam 5 sore dan itu tidak dihitung lembur.
"Lembur baru dihitung di atas jam 5 sore. Itu pun harus memenuhi target, bila tidak maka lemburnya hanya dianggap satu jam,” paparnya.

Bukan hanya itu, pasca Lebaran ini, perusahaan hanya membayar gaji karyawan separuh dari yang harus diterima. “Bulan ini, gaji saya baru dikasih Rp 600 ribu. Padahal gaji saya Rp 1.600.000,” kata Jamaludin, karyawan yang sudah bekerja selama 4 tahun.

Meski gaji terbilang sudah UMR, tapi, karyawan tidak mendapatkan layanan transportasi. “Untuk transpor gaji kami dipotong Rp 150 ribu. Tapi anehnya bulan ini sopir jemputan juga belum dibayar,” tambah Abdul Rauf, karyawan lainnya.

Perusahaan juga tidak memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan dan cuti hamil. “Sedangkan untuk cuti tahunan tidak dihitung libur dan tidak bisa diuangkan kalau tidak diambil,” imbuh Abdul Rauf.

Sementara itu, perusahaan hanya baru bisa menjanjikan akan membayarkan sisa THR dan gaji kepada karyawan. “Tapi, itu juga tidak jelas akan dibayar kapan,” kata Mukmin setelah menemui pihak manajemen perusahaan.

“Sedangkan untuk lembur,  perusahan tetap ngotot harus mencapai target baru dihitung lembur,” tandasnya.

Sebelumnya, jumlah karyawan di perusahaan yang mengekspor jaket mewah ke luar negeri itu sebanyak 1500 orang. Tapi, kini telah berkurang menjadi 1200-an. “Banyak yang tidak kuat, jadinya pada berhenti,” ujar Jamaludin.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Laporan: Rukhyat Soheh | Tangerang

Kembaran Yamaha Aerox 155 di Malaysia, Yamaha NVX 155 dapat warna baru

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Yamaha NVX 155 atau yang dikenal sebagai Yamaha Aerox 155 di Indonesia kini mendapatkan pilihan warna baru di Malaysia. Ada 4 warna baru yang diberikan pada skutik ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024