Transisi Presiden Baru AS

George W. Bush Menyesal

VIVAnews - Penyesalan. Itulah yang mulai diungkapkan George W. Bush di masa-masa terakhir sebelum pensiun sebagai presiden Amerika Serikat.

Saat diwawancara eksklusif oleh stasiun televisi CNN, Selasa sore 11 November 2008 waktu Washington DC (Rabu pagi WIB), Bush mengaku menyesal pernah melontarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan seorang presiden. 

"Saya menyesal pernah mengucapkan beberapa hal yang tidak seharusnya saya lakukan," kata Bush kepada Heidi Collins dari CNN. Kata-kata yang dimaksud Bush diantaranya, "Dead or Alive" (hidup atau mati) dan "Bring 'em on" (coba saja).

Kata-kata itu pernah diucapkan Bush dalam rangka perang melawan terorisme yang dilancarkan AS sejak Tragedi World Trade center 11 September 2001. "Istri saya [Laura] kemudian memperingatkan agar, sebagai presiden Amerika Serikat, harus berhati-hati dalam berucap," kata Bush, yang akan dikenang sebagai presiden yang melancarkan dua perang besar di Irak dan Afganistan selama delapan tahun memimpin AS.  

Bush pun menyesal bahwa dia pernah mencanangkan telah berakhirnya operasi militer Amerika di Irak saat berpidato di atas kapal induk "USS Abraham Lincoln" pada 1 Mei 2003, atau sebulan setelah invasi pasukan AS di negara Timur Tengah tersebut. Padahal, hingga kini perang Amerika di Irak belum usai.
 
Ketika Bush pidato di kapal induk tersebut, terpampang spanduk besar bertuliskan "Mission Accomplished" (Tugas Telah Selesai). Menurut Bush, spanduk tersebut rupanya disalahartikan bahwa perang di Irak telah usai.

"Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Mission Accomplished.' Sebenarnya itu adalah tanda bagi para kelasi di kapal, namun rupanya diartikan lebih luas. Sebagian pihak menilai, well, Bush berpikir perang di Irak telah usai, padahal saya tidak berpikiran seperti itu. Namun pada akhirnya [spanduk] itu menyampaikan pesan yang salah," kata Bush, yang akan pensiun sebagai presiden mulai 20 Januari 2009.

Kendati demikian, Bush, yang akan diganti oleh Barack Obama, merasa bangga pernah menjadi panglima untuk Amerika Serikat. "Saya bangga menjadi panglima bagi warga yang tidak egois dan begitu berani dalam membela negara di masa perang," kata Bush. "Saya juga bangga melihat warga membantu mereka yang kelaparan. Saya pun bangga saat berada di Afrika melihat warga yang menjadi relawan untuk membantu mereka yang sekarat karena virus HIV/AIDS," lanjut Bush.   


Mal Sydney Kembali Dibuka Usai Insiden Penikaman Horor yang Tewaskan 6 Orang
Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus capres terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi di Kantor Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024

Raih Suara Terbanyak dalam Sejarah Pilpres, Menlu Tiongkok Ucapkan Selamat ke Prabowo

Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi di Kantornya, hari ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024