AEI Berharap BUMN Perkebunan Masuk Bursa

VIVAnews - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) meminta agar perusahaan milik negara (badan usaha milik negara/BUMN) yang bergerak di bidang sumber daya alam khususnya perkebunan dapat segera masuk bursa.

Masuknya perusahaan perkebunan akan menyeimbangkan pasar modal yang selama ini banyak dipengaruhi emiten pertambangan.  

"Kami minta agar dalam dua-tiga tahun ini, setidaknya ada lima BUMN yang masuk ke pasar modal," kata Ketua Umum AEI Airlangga Hartarto pada acara halal bi halal di Hotel Grand Hyatt Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Oktober 2009.

Menurut Airlangga, selama ini emiten pertambangan memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG). "Masuknya perusahaan perkebunan akan memberi nilai positif terhadap pertumbuhan indeks," ujar Airlangga.

Dia menyebutkan, perbaikan ekonomi menunjukkan pengaruh pada industri pasar modal. Sekitar 20 perusahaan besar di pasar modal mengalami pertumbuhan aset selama 2009, setelah IHSG sempat turun tajam selama 2008 hingga kuartal I-2009.

Semakin banyak perusahaan yang mencatatkan sahamnya (listing) di bursa efek, menurut Airlangga, dapat meningkatkan nilai kapitalisasi pasar maupun jumlah investor.

"Target nilai kapitalisasi pasar pada 2012 menjadi Rp 3.000 triliun dari sebelumnya Rp 1.800 triliun diharapkan dapat diraih," ujar dia.

Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar dan Pak Anies

arinto.wibowo@vivanews.com

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

UNS Kerjasama dengan BRI Gelar Program Desa Inspiratif

Desa yang tergabung dalam program “Desa BRILIAN” diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024