Dampak Turunnya Harga Minyak Mentah

Di Malaysia, Harga Kebutuhan Pokok Ikut Turun

VIVAnews - Turunnya harga minyak mentah dunia dalam beberapa bulan terakhir membawa berkah besar bagi Malaysia. Kini, tidak hanya harga bahan bakar yang turun, harga kebutuhan pokok juga ikut turun.

Deputi Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, melancarkan kampanye selama enam bulan untuk mendesak semua hypermarket di Malaysia agar menurunkan harga kebutuhan pokok. Menurut harian New Strait Times, Kamis 13 November 2008, sekitar seribu barang kebutuhan pokok akan dipangkas harganya hingga 50 persen. Barang konsumsi tersebut antara lain sayur mayur, ikan, daging unggas, dan daging merah. Selain itu, harga bahan-bahan lain juga akan turun.

Sebelumnya, pemerintah Malaysia telah menurunkan harga bensin dan solar setelah harga minyak dunia turun. Beberapa hypermarket dan supermarket di Malaysia sebenarnya telah menurunkan harga produk konsumsi seperti minyak goreng, beras, dan produk susu.

Raffi Ahmad Bakal Jadi MC, Kapan Rizky Febian dan Mahalini Menikah?

Namun, para konsumen di Malaysia tetap merasa harga tersebut masih terlalu mahal. Hypermarket dan supermarket yang telah menurunkan harga produk dagangan mereka adalah Giant, Tesco, Jusco, Mydin, dan The Store. Carrefour akan segera menyusul.

Menurut laporan Channel News Asia, Kamis, 13 November 2008, seorang ibu rumah tangga bernama Sairah Abdul Majid mengeluhkan pengeluaran mingguannya yang meningkat setidaknya 30 persen sejak inflasi awal tahun ini. Untuk mengakali itu, Sairah dan keluarga mengurangi frekuensi bepergian dan makan di luar. Namun solusi semacam itu berarti tak ada hiburan bagi keluarga.

“Walaupun harga daging ayam dan telur sudah dikontrol [pemerintah], kami masih merasa harganya terlalu mahal. Padahal kami perlu membelinya karena kami butuh makan,” ungkap Sairah.

Kini di tengah resesi ekonomi global, Deputi PM Najib mengeluarkan peringatan bahwa akan terjadi kemunduran ekonomi di negaranya. Walau demikian, Najib yakin bahwa Malaysia akan mampu keluar dari kondisi tak menyenangkan tersebut apabila dana bantuan pemerintah sebesar 7  miliar ringgit diterapkan dengan tepat.

“Kami telah meninjau kembali tingkat pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi sekitar 3,5 persen. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, apabila upaya kita berhasil, seharusnya kita bisa mencapai target makro,” kata Najib.

Ribuan pemudik antre masuk ke dalam terminal untuk check in di Bandara Soetta

Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Balik Seperti Sebelum Pandemi

Tahun ini diprediksi pergerakan penumpang pada periode mudik atau angkutan lebaran 2024, mencapai sebelum pandemi.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024