Tahun 2009 Ekonomi Indonesia Masih Suram

VIVAnews - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menilai ekonomi Indonesia pada 2009 nanti masih 'melilit'.

Indikasi itu terlihat dari masih banyaknya penduduk miskin dan pengangguran kendati dalam empat tahun terakhir ekonomi makro menunjukkan perbaikan. "Kalau empat tahun saja begitu, apalagi tahun depan," cetus Rizal dalam diskusi di DPD, Jakarta, Rabu 24 September 2008.

Rizal menduga masalah yang membelit ekonomi Indonesia itu terjadi akibat adanya missing link antara makro dan mikro ekonomi di Indonesia.

Rizal membeberkan antara 2004 sampai 2008, indikator makro ekonomi Indonesia lumayan bagus karena bukan hasil kerja pemerintah. Tapi lebih disebabkan oleh dua faktor eksternal yaitu naiknya harga komoditas, CPO, nikel, dan bahan tambang lain hingga beberapa kali lipat.

Penyebab lain karena banyaknya uang panas yang mengalir ke Asia dan Indonesia masuk di antaranya, sehingga tidak heran jika indikator seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi lumayan bagus. Cadangan devisa pun disebut-sebut ikut meningkat diatas US$ 45 miliar. Sayangnya dibandingkan dengan negara lain di Asia, kinerja ekonomi Indonesia belum bisa dikatakan baik.

Padahal Cina bisa mengumpulkan cadangan devisa hingga US$ 1,8 miliar. Ekonomi Cina juga dinilainya memiliki daya saing yang sehat. "Makro ekonomi bergerak dan ada kaitan makro dan mikro, di sini tidak," lanjutnya.

Ekonomi Indonesia menurut Rizal cukup baik pada indikator makro namun tidak pada mikro. Kondisi ini terlihat dari perbaikan ekonomi yang tidak dibarengi dengan meningkatnya lapangan kerja. "Masyarakat banyak yang nganggur," katanya.

Karena itu ia memprediksikan seluruh indikator makro akan menurun yang disebabkan karena harga komoditi akan anjlok dan uang panas di Indonesia akan banyak yang keluar karena krisis di Amerika.

Kondisi lain yang ditakutkan adalah melemahnya solar AS sehingga barang-barang Indonesia bakal sulit dipasarkan di luar negeri.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024