Chevron Kaji Ulang Sejumlah Proyek

VIVAnews - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengkaji ulang berbagai proyek yang akan digarap tahun depan. Kaji ulang ini sebagai imbas dari turunnya harga minyak mentah dunia.

Senior Vice President Business Services PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) AH Batubara mengatakan, dengan anjloknya harga, keekonomian minyak menjadi turun. "Dalam bisnis patokannya keekonomian proyek," ujar Batubara, di Jakarta, Kamis 13 November 2008.

Manajemen Chevron di Indonesia terus berkoordinasi dengan manajemen holding di Texas, Amerika Serikat, guna menganalisa berbagai proyek yang sedang maupun akan dikerjakan. "Turunnya harga minyak hingga mendekati level US$ 50 per barel, membuat level keekonomian proyek berubah," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, sektor migas adalah industri jangka panjang. Chevron tidak akan mengambil keputusan hanya berdasar pergerakan harga minyak sesaat. "Untuk pengembangan usaha, kami akan melihat jangka panjang, sebab tidak ada yang bisa menebak arah minyak dengan pasti," tutur dia.

Hal ini terbukti, tahun depan Chevron sudah menganggarkan belanja modal US$ 1 miliar. Chevron merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia dengan angka produksi pada kisaran 411 barel per hari (bph). Mayoritas produksi tersebut disumbang oleh lapangan Duri, Riau.

Selain itu, Chevron kini juga gencar merambah ke sektor gas, di antaranya proyek laut dalam di Selat Makassar. Proyek ini memiliki lima lapangan, yakni Gendalo, Maha, Gandang, Gehem, dan Ranggas."Kelima lapangan di Selat Makassar ini sudah disetujui pemerintah," katanya.

Honda Brio dan Kijang Innova Kalah Laku dari Mobil Ini
Shin Tae-yong

Serangan Balik Shin Tae-yong ke Pemain Vietnam: Dia Tidak Bisa Baca

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong buka suara terkait ucapan pemain Vietnam yang membandingkan pemain diaspora Indonesia dengan pemain Belanda.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024