VIVAnews - Menko Polhukam Djoko Suyanto menepis khawatiran akan adanya Pangkokamtib model baru dengan adanya Badan Nasional Antiteror dan Majelis Keamanan Nasional. Pembentukan badan ini muncul dalam Rekomendasi National Summit.
"Seperti yang saya ucapkan, jaminannya adalah saya, tidak perlu ada kekhawatiran, itu tidak perlu dan tidak akan pernah terjadi," tegas Djoko di Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2009.
Yang penting, kata Djoko, terorisme berada dalam desk anti teror yang ada di bawah Kementrian Polhukam. Masalahnya terorime juga mencakup berbagai masalah komponen masyrakat di luar Kementerian Polhukam. "Kalau hanya berada di bawah Kementrian Polhukam kewenangannya terbatas. Tidak bisa mencakup Depag, Depkominfo dan lembaga-lembaga lain," katanya.
Karena itu, Badan tersebut nantinya untuk menampung peran dari keseluruhan masyrakat dalam pencegahan tindak pidana terorisme. Dalam upaya penindakan, kata dia jauh lebih mudah. Polri sudah berjalan dan sudah berhasil. "TNI ikut didalamnya, elemen-elemen lain ikut dalam upaya-upaya itu. Tapi yang susah kan pencegahan," katanya.
Penaganan terorisme, kata dia, juga mengharuskan peran elemen-elemen yang lain untuk bersama-sama dalam upaya pencegahan. "Yang penting itu, jadi jangan khawatir ada Pangkokamtib model baru, tidak ada itu," tegasnya.
Bagaimana bentuk konkret badan ini, Polri masih akan membahasnya bersama DPR dan pihak lain. Yang pasti program itu masuk program jangka panjang karena tidak mungkin diselesaikan dalam 100 hari.
"Mungkin berapa bulan atau tahun nanti terbentuk nanti akan diuji di DPR. Kemudian nanti akan diuji pada kelompok masyarakat yang lain," kata dia.
Sebelumnya Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Adnan Buyung Nasution, menentang gagasan membentuk Badan Nasional Antiteror dan Majelis Keamanan Nasional yang muncul dalam National Summit 2009
Menurut Buyung, soal terorisme di Indonesia sudah cukup ditangani oleh kepolisian saja. "Tinggal kita lebih memperkuat polisi saja, tak perlu membentuk badan itu," kata pengacara senior ini lagi.
Jika badan itu terbentuk, menurut Buyung, negeri ini akan menjadi runyam. "Memerlukan biaya lagi, dan akan membentuk sebuah kewenangan badan yang luar biasa lagi," katanya. "Badan itu, tentu saja akan meminta kewenangan-kewenangan yang lebih lagi.
Buyung menilai, badan itu akan sama dengan Kopkamtib di masa Orde Baru nantinya. "Bedanya, Kopkamtip menangani subversif, badan ini menangani teroris," katanya. "Ini akan membahayakan demokrasi, dan hukum kita. Itulah sebabnya saya menolaknya dengan tegas."
Baca Juga :
Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
VIVA.co.id
18 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
BYD akan meramaikan ceruk pasar komersial melalui pikap kabin ganda bertenaga listrik. Sebelumnya jenama asal China itu sudah memiliki mobil listrik penumpang, dan bus
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
29 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis Branding In Seongsu Episode 19: Kisah Pilu Alasan Dendam Lomon 5 sejak Tahun Lalu
IntipSeleb
8 jam lalu
Branding In Seongsu episode 19 mengisahkan bagaimana perasaan Lomon untuk balas dendam tercipta karena alasan yang memilukan. Apa itu? Intip spoilernya di bawah.
Shinta Arsinta kembali merilis music video versi live terbarunya dengan membawakan lagu yang berjudul 'Jaga Cinta Kita'. Videonya dirilis lewat channel YouTube.
Selengkapnya
Isu Terkini