Berita Duka Dari Cianjur

Nyalindung. Kampung di selatan Cianjur itu melejit dalam berita hari ini. Mungkin juga bertebaran di halaman muka koran besok.Dan semuanya berkisah tentang duka. Lima belas orang tewas, 30 luka parah, dua patah tulang. Empat puluh rumah tertimbun. Enam ratus warga berlindung di Balai Desa.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Maut itu datang pukul delapan tadi malam, saat Nyalindung belum lagi terlelap.Tiba-tiba terdengar dentuman keras. Lalu tanah seperti bergerak. Tebing di kampung itu longsor. Rumah nyungsep. Warga yang terhenyak berhamburan keluar rumah. Mereka terbirit-birit ke perbukitan. Ternak warga hanyut terbawa tanah longsor.

Dari bukit itu mereka mengungsi ke sebuah Sekolah Dasar. Tapi sekolah itu pun rawan longsor. Tidak ada pilihan lain,di kegelapan malam itu enam ratus warga kampung berjalan kaki dua kilometer ke Bali Desa Girimukti.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Anak-anak dan perempuan berlindung di situ, sementara kaum pria kembali ke Nyalindung. Mereka berusaha mencari kerabat yang tertimbun longsor. Sekitar pukul 12 malam warga menemukan Atikah. Tapi perempuan berusia 55 tahun itu sudah tidak bernyawa.

Jelang pagi polisi dan sejumlah tentara ikut membantu. Jumat siang hari ini, lima korban tewas sudah ditemukan. Yang belum ditemukan sepuluh orang. Diduga mereka tertimbun tanah longsor. Kini,  polisi dan TNI dibantu warga berusaha mengevakuasi orang yang tertimbun.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Repotnya kampung itu terletak di tebing. Tak ada jalan raya sehingga alat berat susah masuk. Jadilah proses evakuasi ini dilakukan secara manual. Mencangkul dengan  skop dan cangkul.

Nyalindung terletak di lereng bukit. Jika ingin ke situ harus berjalan kaki. Kampung ini berdampingan dengan sungai Cijolang. Sungai ini cukup besar. Isyarat bahaya sesungguhnya sudah diberikan Cijolang Kamis sore kemarin. Sungai itu banjir.Air meluap menghampiri kampung,tapi maut justru datang dari tebing.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung yang menurunkan tim khusus ke Nyalindung menemukan bahwa kampung itu memang berdiri di atas gerakan tanah. Curah hujan daerah ini sangat tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya