Indeks Saham di Asia Bangkit

VIVAnews - Indeks harga saham di bursa-bursa utama Asia naik di akhir perdagangan Jumat, 14 November 2008. Peningkatan indeks mengikuti kenaikan indeks di bursa saham Wall Street, Amerika Serikat (AS) pagi tadi. Para investor di berbagai kawasan menantikan keputusan yang akan dihasilkan 20 pemimpin negara dalam pertemuan G-20 Jumat pekan ini di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Indeks acuan Nikkei 225 di Jepang ditutup menguat 223,75 poin (2,7 persen) ke level 8.462,39. Indeks  Hang Seng di Hong Kong ditutup naik 398,90 poin (3 persen) ke posisi 13.620,25 poin. Indeks acuan di daratan Cina meningkat lebih dari 3 persen, sedangkan indeks di bursa saham Australia dan Singapura hanya naik sekitar 1 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan juga ditutup naik.

“Investor profesional melakukan aksi ambil untung dari kemerosotan saham seperti yang telah kita lihat beberapa hari lalu sebagai strategi perdagangan jangka pendek. Namun kami tidak melihat uang berjangka panjang yang akan kembali ke pasar,” kata Mahendran Arjuna, ahli strategi investasi dari Bank HSBC di Singapura.

Organisasi untuk Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi yang berbasis di Paris, Prancis, mengatakan bahwa negara-negara maju di dunia (sekitar 30 negara) mungkin telah memasuki kondisi resesi. Gross Domestic Product (GDP) nampaknya akan turun sebanyak 0,3 persen tahun 2009. Perekonomian AS akan menyusut sebesar 0,9 persen, Jepang sebesar 0,1 persen, dan negara-negara pemakai mata uang euro sebanyak 0,5 persen.

Mahendran mengatakan, butuh berbulan-bulan agar kondisi pasar modal global kembali normal. “Investor menanti pertanda bahwa harga rumah di AS telah mencapai dasar,” kata Mahendran. “Modal negatif di pasar perumahan AS semakin meluas dan kami pikir akan mencapai puncaknya di kuartal kedua tahun depan,” lanjut Mahendran.

Saham bellwether (saham yang digunakan untuk menaksir performansi pasar secara umum) di Jepang diperdagangkan cukup tinggi. Saham Sony Corporation naik 3,8 persen, dan saham Toyota Motor Corporation meningkat 2 persen. Di pasar mata uang, nilai dolar AS turun menjadi 97,08 yen per dolar AS dari nilai sebelumnya 97,08 yen per dolar AS dalam perdagangan Kamis malam di New York. (AP)

Sandra Dewi Ngaku Takut Tuhan, Suami Malah Korupsi Rp271 Triliun
Tol Tangerang-Merak (Foto Ilustrasi).

Ganjil Genap Tidak Diterapkan bagi Kendaraan ke Merak Saat Mudik, Polri Ganti dengan Sistem Ini

Untuk kendaraan berat sendiri sudah terjadi peningkatan arus lalu lintas sampai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024