Profil Anggodo Widjojo

Di Jalan Karet, Anggodo Dikenal Low Profile

VIVAnews - Nama Anggodo Widjojo, adik buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Anggoro Widjojo sedang 'naik daun.' Pengusaha yang menjadi tokoh sentral dalam rekaman dugaan rekayasa kasus KPK itu pernah 'mengusir' pedagang kaki lima di rumahnya.

Cerita itu disampaikan Anas Fasich, Ketua RT tempat tinggal Anggodo. Rumah besar yang agak kumuh itu adalah rumah Anggodo dan Anggoro.

BYD Pamer Mobil Super Canggih, Bodinya Furutistik

Berdasarkan data Kartu Keluarga yang ada di catatan kependudukan, Jalan Karet 12 dihuni Ang Tjo Lee, putra dari Ang Khe Hwa (Ongko Widjojo). Ang Khe Hwa adalah ayah Anggodo dan Anggoro.

Saat terakhir datang ke rumahnya, Anggodo pernah memanggil Anas dan meminta pedagang kaki lima (PKL) liar yang mangkal persis di depan rumahnya untuk pergi. Anggodo rupanya tak ingin rumahnya tampak kumuh dengan keberadaan PKL liar.

"Sudahlah Pak, bagaimana pun caranya saya nggak mau ada PKL liar di depan rumah. Meski sifatnya tidak permanen dan tidak digunakan tempat tinggal, tapi tetap saja kumuh," ujar Anas menirukan suara Anggodo.

Anas pun sebagai ketua RT langsung bertindak dan meminta PKL itu pergi dan mencari tempat lain. "Tapi yang punya warung nggak mau pindah, bahkan bilang ke saya kalau biar Anggodo ditemuinya sendiri," cerita Anas yang juga ketua RW setempat itu.

Di kampung Bibis dan Jalan Karet sendiri, mayoritas warganya tidak tahu bahwa salah satu tetangganya itu kini sedang ramai dibicarakan di seluruh tanah air. Bahkan nama Anggoro Widjojo alias Tju Hong hingga kini tercatat dalam buronan KPK.

"Kalau dalam hal bermasyarakat dan terhadap orang-orang kampung, Pak Anggodo itu sangat-sangat baik. Orang sini semuanya sungkan dan orangnya low profile. Tapi kalau di kehidupan luar, kita nggak tahu dan itu privasi masing-masing. Kita nggak pernah tahu," ucap Naksabandi.

Selain itu, di Kartu Keluarga (KK) juga ada nama Kwi Ngie Djoeng. Ada juga KK dengan alamat yang sama atas nama Foe Peh Hua, Soemiati, Soemijarti, Mailiani, Marliani. "Mereka itu keluarganya Pak Anggodo juga. Tapi saudara apanya saya juga tidak faham," ujar Anas.

Selain menempati rumah di Jalan Karet 12, saudara-saudara Anggodo juga tinggal tidak jauh dari sana. Antara lain di Jl Bibis III No 14, 19, 20, dan 22. Namun, rumah-rumah itu kini sudah berganti pemilik setelah dijual. Ada juga sebuah rumah tingkat di Jl Stasiun 62 yang masih sering ditinggali oleh Anggodo apabila berkunjung ke Surabaya. Tapi saat Surabaya Post datang mendapati rumah itu kosong dan pintu depannya digembok.

Tentang status rumah di Jalan Karet 12, Anas menjelaskan, itu adalah rumah Ang Khe Hwa (ayah Anggodo), pengusaha yang bergerak di bidang percetakan. Rumah itulah sekaligus dijadikan kantornya. Anas juga mengaku, biasanya putra Anggodo bernama Robert kerap mengunjungi rumah itu. Namun hanya sebentar dan jarang menginap.

Sedangkan Anggodo sempat dilihat Anas dan Naksabandi kira-kira pada awal tahun ini. "Itu pun nggak sampai sehari. Beliau (Anggodo, red) cuman mampir sebentar. Tapi kami sempat ngobrol-ngobrol sejenak. Kalau Pak Anggoro sudah lebih lima tahunan nggak ke sini," tegas Anas dan Naksa.

Liem Ou Yen, ketua Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya, ditemui terpisah menceritakan, Anggodo pernah tinggal di Surabaya sekaligus menjadi anggota paguyuban masyarakat Tionghoa di kota ini. Namun, sejak 20 tahun silam dia sudah pindah penduduk ke Jakarta dan menjadi warga Jakarta.

Sejak kepindahannya ke Jakarta status anggota di paguyuban juga sudah putus. "Nah, sejak itu keluarga masyarakat Tiongho di Surabaya tidak mengetahui soal aktivitas Anggodo," tuturnya. (Surabaya Post)

Duel Persebaya Surabaya vs Persib Bandung

Lolos ke Championship Series, Persib Tatap Serius Laga Lawan Persebaya

Persib Bandung akan berhadapan dengan Persebaya Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Liga 1 2023/2024. Duel kedua tim digelar di Stadion Si Jalak Harupat

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024