Gagal Berangkat Haji Gara-gara Linglung

VIVAnews - Lantaran linglung, Samsuri bin Tiro Pawiro (80), calon haji asal Wonosobo terpaksa batal berangkat ke Tanah Cuci, Kamis 5 november 2009. 

Sedianya, dia bakal berangkat bersama rekan-rekannya dari kloter 40 yang  tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Rabu, 4 November 2009 pukul 16.00 WIB. Namun ketika sampai di asrama haji, dia menunjukkan tingkah aneh.

Dia nampak linglung dan polah tingkahnya  membuat bingung Satgas PPIH. Dia tidak bisa mengikuti rangkaian kegiatan di asrama haji seperti halnya calon haji yang lain. Ketika jemaah calon haji yang lain sibuk mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari acara penerimaan jemaah, pemeriksaan kesehatan dan masuk asrama, dia malah berjalan tanpa arah di sekitar lingkungan asrama.

Ketika ditemui petugas keamanan dan diajak bicara, dia menjawab seenaknya. Seperti ketika ditanya asalnya  dia justru menjawab ”Rika wani bayar pira tanah nyong pisan karo motore (Kamu berani bayar berapa tanah dan motorku),” jawabnya dengan  dialek Wonosobo.

Karena kondisi Samsuri yang tidak wajar itu, Satgas PPIH kemudian mengajaknya ke poliklinik untuk mendapatkan perawatan tim medis. Dari diagnosa ahli kejiwaan (psikiater), Samsuri dinyatakan tidak layak untuk diberangkatan karena terindikasi terjadi penurunan daya ingat. dan memulangkannya ke daerah asal.

Dari keterangan PPIH, diketahui, sejak awal keberangkatannya keluarga Samsuri sudah mulai khawatir, sehingga beberapa kerabatnya turut mengantarnya dengan menggunakan kendaraan sendiri.

Menurut cucu angkat Samsuri, Eka Prastiwi, sebenarnya ketika mendaftar dua tahun lalu kakeknya masih sehat-sehat saja, namun setelah sakit dan dirawat tujuh bulan,  kondisinya sangat berubah dan sering mengigau, bahkan omongannya sering tidak bisa ditangkap. ”Daripada di Tanah Suci nanti malah kesasar dan tidak benar ibadahnya serta merepotkan petugas, lebih baik kami bawa pulang kembali ke Wonosobo” ujarnya.

Di sisi lain, mulai Sabtu, 7 November 2009, Embarkasi Solo bakal memberangkatkan jemaah haji gel di Arab Saudi yakni saat sampai di Jeddah langsung ke Mekkah untuk menjalankan umroh haji, PPIH menyarankan agar calon haji mandi ihram  menjelang berangkat di asrama haji Donohudan.

”Ini sebagai antisipasi antrean panjang sesampainya di bandara King Abdul Azis Jeddah, sekaligus mempercepat proses keberangkatan ke Makkah”, kata Abdul Choliq, Sekretaris PPIH Embarkasi Solo.

Selain itu, baju ihram juga harus dimasukkan dalam tas tentengan karena wajib dipakai ketika memulai niat umroh haji setibanya di
bandara Jeddah. Sesuai fatwa MUI dan  Ulama Timur Tengah tahun 1998 menetapkan Bandara King Abdul Azis Jeddah sebagai miqot bagi jamaah haji asal Indonesia.

Menurut Choliq, ada sebagian jamaah yang telah mengenakan baju ihram ketika masih di asrama haji Donohudan menjelang diterbangkan ke Tanah Suci. Namun dia menyarankan baju ihram dipakai setibanya di Jeddah. Alasannya, selain untuk menghindari udara dingin saat berada dalam pesawat selama 11 jam, juga menjaga kesucian baju ihram dari kemungkinan  terkena najis. ”Terutama jika harus ke toilet dalam pesawat yang sangat sempit,” ujarnya.

Laporan: Fajar Sodiq | Solo

Persikabo 1973 Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi dari Liga 1 Musim Ini
Ditlantas Polda Aceh membagikan takjil dan beras kepada pengendara

Kombes Iqbal dan Anak Buah Cegat Kendaraan di Lampu Merah, Bikin Pengendara Hepi

Ditlantas Polda Aceh bersama Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) membagikan takjil dan paket beras ke pengendara motor dan becak.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024