Negara G20 Sambut Baik Usul Indonesia
VIVAnews - Negara anggota G-20 menyambut baik usulan Indonesia soal perlunya Global Expenditure Support Fund atau dana pendukung pembiayaan global. Bahkan, usulan Indonesia itu ditindaklanjuti dengan akan digelarnya pertemuan lanjutan pada April 2009.
"Idenya adalah pooling dana untuk membantu negara yang terkena dampak krisis, termasuk negara miskin agar dapat menjaga kelangsungan ekonomi dan pertumbuhan sektir riil," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penegasan itu disampaikan Presiden Yudhoyono kepada jurnalis Indonesia termasuk wartawan ANTV, Uni Z Lubis, yang meliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di washington DC, Amerika Serikat, Sabtu petang waktu setempat atau Minggu pagi waktu Indonesia, 16 November 2008.
Sebelumnya, dalam pembukaan G20 di National Museum Building, Presiden Yudhoyono juga mendapatkan giliran pidato ke-4 setelah Amerika Serikat, Brasil dan Cina. Presiden Yudhoyono menyampaikan pentingnya kesadaran internasional, khususnya negara maju dan negara dengan cadangan devisa besar.
Tidak hanya itu, kesadaran internasional itu juga harus menyentuh institusi finansial internasional agar dapat membuka akses finansial dan lebih fleksibel terhadap mereka yang kesulitan likuiditas.
Menurut Presiden Yudhoyono, banyak negara miskin yang sebenarnya menjalankan kebijakan fiskal dengan baik. Namun, gara-gara krisis global, negara-negara tersebut kesulitan likuiditas. "Ide Indonesia juga disambut baik bank dunia," kata Presiden Yudhoyono. Atas usulan dari Indonesia itu, Konferen
Atas usulan dari Indonesia itu, Konferensi Tingkat Tinggi sepakat mengadakan pertemuan lanjutan pada, April 2009.
Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota ASEAN di G20. Negara anggota G20 lainnya yakni Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Cina, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika Serikat dan Uni Eropa.