Iklan Tampilkan Tokoh Tak Berpengaruh

VIVAnews - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Efendi Ghazali menilai, langkah partai politik untuk memasukkan tokoh-tokoh dalam iklan politik tidak akan berpengaruh untuk meraih suara.
 
Apalagi, menurutnya, tokoh yang diambil oleh parpol itu di mata masyarakat dipandang kontraproduktif."Dalam iklan kalau hanya memunculkan tokoh-tokoh dan logo partai itu tidak akan berpengaruh bagi swing voter," kata Efendi di Jakarta, Minggu 16 November 2008.
 
Sama halnya dengan Efendi, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan berpendapat, iklan politik yang menggandalkan sosok atau tokoh tidak akan berpengaruh jika tidak ada ikatan ideologisnya.
 
Menurutnya, seperti langkah PKS yang menampilkan Soeharto justru menimbulkan polemik."Kecuali secara ideologis ada kaitannya seperti PDIP dengan Soekarno," jelas Anis.
 
Untuk itu, seharunya partai politik perlu memikirkan cara lain untuk menarik suara dalam pemilu 2009. Sebab, jika tidak tepat, akan menjadi blunder politik sehingga mengurangi pemilih yang loyal dalam partai itu sendiri.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024