VIVAnews - Setelah memporakporandakan kawasan Amerika Tengah dan Karibia, angin topan Ida bergerak menuju selatan Amerika Serikat (AS), tepatnya ke arah Teluk Meksiko, Minggu 8 November 2009 waktu setempat. Keadaan ini menimbulkan kesiagaan di Negara Bagian Lousiana, yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Angin topan yang disertai intensitas badai mulai berlangsung sejak Sabtu waktu setempat yang kemudian berubah menjadi badai kategori kedua. Pengamat cuaca mengatakan pergerakan badai diprediksi melemah saat saat bergerak ke utara.
Topan Ida menghantam Nikaragua dan El Salvador dengan kategori badai I, kemudian melemah menjadi badai tropis sebelum akhirnya kembali membesar.
Di El Salvador, berdasarkan laporan pemerintah seperti yang dikutip dari stasiun televisi CNN menyatakan sedikitnya 124 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor. "Tekanan dari Pasifik-bukan Topan Ida-mencetuskan bencana itu," kata Robby Berg, Pengamat Cuaca di Pusat Penelitian Badai Nasional.
"Kemungkinan badai akan terjadi dalam 24 jam. Badai akan meluas dari Pascagoula, Missisippi menuju Indiana dan Florida," ujar pengamat cuaca itu. Area Missisippi termasuk New Orleans yang merupakan pusat awal badai dan hampir luput dari pengamatan. Sementara Danau Pontchartrain merupakan pusat badai.
Untuk mengantisispasi datangnya badai, Gubernur Lousiana, Bobby Jindal, memberlakukan status darurat. "Topan Ida mengancam keselamatan dan keamanan warga sepanjang garis pantai tenggara," katanya dalam pernyataan tertulis. Jindal menginstruksikan kantor-kantor pemerintahan untuk mengantisipasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Pemerintah Louisiana tak mau lagi mengulang tragedi topan Katrina pada Agustus 2005, yang saat itu menewaskan banyak orang.
Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas
Duel Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 benar-benar membuat jantungan suporter Timnas
