Krakatau Steel Rumahkan 2.500 Karyawan

VIVAnews - PT Krakatau Steel merumahkan 2.500 karyawannya setelah Krakatau menurunkan produksinya hingga 1,5 juta ton baja. Hal ini menyusul turunnya permintaan baja akibat krisis ekonomi global.

"2.500 karyawan terpaksa dirumahkan," ujar Direktur Utama Krakatau Fazwar Bujang, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 17 November 2008.

Fazwar mengatakan, akibat turunnya permintaan dan murahnya harga jual baja, perseroan terpaksa melakukan perbaikan pada pabriknya. Satu pabrik dengan kapasitas 1 juta ton per tahun ditutup selama Desember 2008.

"Perbaikan pabrik merupakan pilihan paling memungkinkan untuk mengantisipasi gejolak turunnya permintaan produk baja," ujar Fazwar.

Menurut dia, ada empat opsi untuk industri baja di tengah krisis permintaan di antaranya, menurunkan produksi, perawatan pabrik, merumahkan karyawan, dan terakhir tutup pabrik yang disertai PHK. "Kami telah menurunkan produksi dan melakukan perawatan," ujar Fazwar.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Iron and Steel Industries Association (IISIA) Hidajat Triseputro mengatakan, kebijakan perbaikan pabrik tidak hanya dilakukan Krakatau. Tapi dilakukan hampir seluruh pengusaha baja. Perbaikan berjalan lebih kurang satu bulan.

"Jika pemerintah tidak segera mengeluarkan regulasi yang tepat, proses penghentian produksi berlangsung lama," kata Hidajat di tempat yang sama.

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu
Ilustrasi lahan.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Dalam hal ini Alson selaku juru bicara Polres Bintan, jelaskan bahwa pemanggilan Hasan sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan surat lahan di Kecamatan Bintan Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024