Polisi Diminta Pergi dari Lokalisasi

SURABAYA POST - Kehadiran polisi di Desa Sukodadi Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang untuk mengamankan kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Pelarangan Pelacuran Nomor 15/2009 dikeluhkan warga sekitar lokalisasi itu.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

Pasalnya, petugas kepolisian mengawasi gerak-gerik setiap orang yang masuk dan keluar kawasan lokalisasi Klubuk. Hal itu membuat warga merasa tidak nyaman. Warga mengharapkan polisi segera pergi meninggalkan lokalisasi Klubuk. Keinginan warga didukung Kepala Desa (Kades) Sukodadi, Slamet Mulyono, yang meminta penempatan polisi selama dua pekan terakhir ini segera ditarik dari lokalisasi.

Menurut Slamet, keberadaan polisi tidak membuat kondisi aman di lokalisasi tapi malah membuat resah warganya. “Saya atas nama warga meminta polisi segera ditarik, karena banyak warga minta saya menyampaikan aspirasi mereka ke polisi,” kata Slamet.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Slamet juga menegaskan, tidak semua warga yang berdomisili di lokalisasi Klubuk adalah muncikari. Mereka, kata Slamet, ada juga yang berprofesi sebagai pedagang, petani dan pegawai swasta. “Di Klubuk sekarang sudah tidak ada lagi PSK (Pekerja Seks Komersil, Red), karena sekitar 50 PSK yang berdiam di sini sudah meninggalkan lokasi. Kenapa masih dijaga,” kata Slamet dengan nada tanya.

Dia mengakui, kedatangan polisi di lokalisasi Klubuk itu menyusul diterapkannya Perda No. 15 tahun 2009 yang baru saja disahkan sebagai Perda Larangan Pelacuran. Namun, warga was-was dengan pengawasan berlebihan aparat. “Gerak-gerik kita selalu diawasi,” ujarnya.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Merespon ini, Kepala Bakesbangpollinmas Kabupaten Jombang, Aswan Saroso, mengatakan, kedatangan polisi di lokalisasi Klubuk untuk mencegah masuknya orang luar ke lokalisasi. Seharusnya, kata Aswan, Kades dapat menyosialisasikan tugas pengamanan dan penjagaan aparat kepolisian kepada warga. “Bukan malah sebaliknya. Polisi bukan mengawasi aktivitas warga, tapi ini preventif. Jadi, tolong disosialisasikan,” tepis Aswan.

Syarif Abdullah

Ilustrasi mobil polisi.

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Motif dari perbuatan ini adalah balas dendam karena salah satu pelaku diduga sering menjadi korban penindasan oleh korban, yang kemudian dilaporkan kepada teman-temannya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024